Hidupkan John Wick Bukan Tantangan Terbesar di Film Selanjutnya

Potensi untuk memperlebar dunia John Wick pun sangat terbuka karena ada banyak sekali karakter menarik di sana seperti Caine yang diperankan Donnie Yen. Hal ini pula yang menjadi keunikan dari waralaba tersebut hingga akhirnya dijuluki sebagai salah satu film aksi terbaik yang pernah dibuat dan tentunya semua mata tertuju pada Keanu Reeves.
Apalagi jika kita melihat pada John Wick: Chapter 4 yang mencapai tingkat daya cipta yang belum pernah terlihat dalam sinema laga modern; antara pengambilan gambar dari atas yang dimaksudkan agar terlihat seperti video gim dan pengejaran yang menegangkan di tangga Rue Foyatier, jelas Reeves mendorong tubuhnya hingga batas fisiknya.
Bahkan jika sekuelnya entah bagaimana berhasil mengisyaratkan John masih hidup, John Wick: Chapter 4 telah mencapai titik yang sangat memuaskan di mana ia membuka potensi penuhnya. Akan sulit bagi film John Wick kelima untuk mempertahankan rasa dapat dipercayanya, karena waralaba tersebut selalu berhasil dengan menjaga dirinya tetap membumi.
Fakta Reeves dan lawan mainnya melakukan aksi nyata menunjukkan ada sesuatu dalam serial tersebut yang sejak itu telah hilang dalam waralaba seperti The Fast and the Furious. Meskipun akan menarik untuk melihat apakah Ballerina atau spin-off lainnya mampu membawa alam semesta ke arah yang baru, John Wick: Bab 4 sama memuaskannya dengan bab konklusif yang dapat diminta oleh setiap penggemar seri ini.
Jika kita menarik ke belakang maka tak pernah ada yang menyangka John Wick akan menjadi sebesar ini. Apalagi film tersebut hanya diberikan dana yang kecil dan rencananya bahkan tak tayang di bioskop melainkan hanya dalam bentuk VOD atau DVD saja, sebelum akhirnya Lionsgate berubah pikiran.
Setelah terbukti sukses sebagai film yang kurang diunggulkan, John Wick memungkinkan sutradara Chad Stalhelski untuk melangkah lebih jauh dari sekadar misteri neo-noir yang ramping dari film pertama sehingga John Wick: Chapter 2 dapat menjadi petualangan mata-mata internasional yang mulai mengembangkan lebih banyak mitologi seputar High Table.
John Wick: Chapter 3-Parabellum terbukti lebih megah dalam skalanya; dengan menempatkan John dalam perlombaan melawan waktu saat ia berhadapan dengan gangster dan pembunuh dari seluruh dunia yang sangat ingin mengumpulkan hadiah yang diberikan High Table kepadanya, Stahelski mampu mengambil inspirasi dari kisah epik mafia Martin Scorsese dan kesuksesan film laga internasional asal Indonesia yakni The Raid: Redemption.
(ass/dar)