Mickey 17: Terus Mati Demi Keselamatan Umat Manusia
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

'Expendable' dalam Mickey 17 berarti rela untuk mengabdikan diri untuk 'kepentingan' umat manusia. Dalam misi ke Planet Nilfheim, orang seperti Mickey sangat penting untuk bertahan hidup. Orang-orang yang menjadi 'expendable' akan dicatat data dari fisik sampai memori sehingga ketika mereka mati, perusahaan bisa mencetak ulang orang tersebut. Di atas kertas, bisa hidup kembali setelah mati seperti sebuah anugerah. Dalam kasus Mickey, ini adalah kutukan. Atau lebih tepatnya hukuman. Dialah yang menjadi kelinci percobaan untuk mengetes apakah udara di Nilfheim beracun. Atau ketika binatang native planet tersebut memangsa manusia atau tidak.
Semua versi Mickey seperti halnya Mickey Barnes sangat anteng dengan semua ini. Ia rela mati demi masa depan manusia. Sampai akhirnya Mickey 17 menemukan dirinya tidak jadi mati. Ia ternyata berhasil melawan maut. Dan alangkah kagetnya ketika sampai di kamarnya, ia melihat Mickey 18 (Robert Pattinson) sudah ada di sana.
Meskipun film-film Bong Joon-ho cukup eklektik (thriller tentang detektif mengejar pembunuh berantai, film monster, misteri pembunuhan yang menguji hubungan anak dan ibu, post-apocalyptic action-thriller di atas kereta, film tentang binatang rekayasa dan gadis kecil, sampai komedi yang di tengah film berubah menjadi horor), tapi ia adalah salah satu sutradara yang selalu mempunyai statement yang jelas. Tiga film terakhirnya masing-masing membicarakan kapitalisme dengan bentuk yang berbeda. Snowpiercer, Okja, dan Parasite membicarakan soal isu sosial tanpa berbasa-basi. Film terbarunya, Mickey 17, juga bukan pengecualian.
Diadaptasi dari buku Mickey7 karya Edward Ashton, Bong Joon-ho secara spesifik menggambarkan bagaimana rasanya hidup di bawah kepemimpinan orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri dan mengorbankan rakyatnya. Bukan kebetulan kalau Bong Joon-ho membuat Kenneth Marshall (Mark Rufallo) terasa seperti Donald Trump. Tidak hanya Kenneth Marshall dibuat sangat karikatur, ia juga mempunyai acara talk show di sebuah misi yang penting ini. Meskipun kehadirannya lumayan mengocok perut, tapi Bong Joon-ho tetap menggarisbawahi bahwa orang seperti Marshall ini sangat berbahaya. Apa yang ia akan lakukan terhadap planet tersebut dan nantinya kepada makhluk lokal yang ia sebut dengan 'Creepers' akan membuat penonton mana pun kesal bukan main.
Berbeda dengan Parasite yang terasa sangat presisi, Mickey 17 terasa agak sedikit serampangan. Bong Joon-ho agaknya ingin menjelaskan bahwa meskipun ia sibuk meneriakkan kritiknya terhadap keserakahan manusia, ia juga mau menggambarkan betapa cintanya ia terhadap manusia. Betapa cintanya ia terhadap hidup. Itulah sebabnya Mickey 17 diwarnai dengan berbagai kisah. Dari pertemanan Mickey dengan Timo yang sangat pahit, hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya sampai kisah cintanya dengan Nasha (Naomi Ackie), satu-satunya orang yang peduli dengannya.
Dari pertama Mickey bertemu dengan Nasha, Mickey 17 menegaskan bahwa cinta mereka adalah pondasi kisah ini. Sementara orang-orang di sekitar Mickey menganggapnya sebagai plastik yang bisa dibuang dan dicetak kapan saja, Nasha benar-benar memperlakukannya seperti manusia. Bahkan ketika Mickey sendiri merasa tidak seperti itu.
Dimainkan oleh aktor-aktor yang fantastis (Robert Pattinson memberikan dua penampilan yang spektakuler yang sangat berbeda satu sama lainnya), Mickey 17 adalah sebuah tontonan yang memuaskan bagi pecinta film dan penggemar Bong Joon-ho. Dengan klimaks yang memuaskan dan konklusi yang menghangatkan, Mickey 17 adalah film yang tidak bisa kamu lewatkan. Dan dengan film ini, sekali lagi Bong Joon-ho mengukuhkan diri sebagai pembuat film yang tidak pernah gagal membuat penonton terhibur sekaligus tercerahkan.
Genre | Fantasy, Sci-Fi |
Runtime | 2h 17m |
Release Date | 5 Maret 2025 |
Production Co. | Warner Bros. Pictures |
Director | Bong Joon Ho |
Writer | Bong Joon Ho and Edward Ashton |
Cast | Robert Pattinson sebagai Mickey Barnes Naomi Ackie sebagai Nasha Steven Yeun sebagai Berto Holliday Grainger sebagai Gemma Anamaria Vartolomei sebagai Kai Katz Toni Collette sebagai Gwen Mark Ruffalo sebagai Kenneth Marshall Angus Imrie sebagai Shrimp Eyes Chelsea Li sebagai Detective |
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International