Nosferatu: Horor Gothic yang Memikat

Candra Aditya
|
detikPop

EDITORIAL RATING

3/5

AUDIENCE RATING

-
Nosferatu

Sinopsis:

Cerita bermula pada 1800-an, saat seorang gadis muda bernama Ellen Hutter (Lily-Rose Depp) berdoa agar hidupnya tidak lagi dilanda kesepian. Namun, permohonannya malah membangunkan sosok misterius yang membuatnya terikat pada sumpah mengerikan.

Waktu berlalu, Ellen yang kini sudah menikah dengan Thomas Hutter (Nicholas Hoult) tinggal di kota Wisborg, Jerman (1838). Suatu hari, Thomas mendapat tugas dari majikannya, Herr Knock (Simon McBurney), untuk mengurus penjualan Grünewald Manor.

Properti ini akan dibeli oleh Count Orlok (Bill Skarsgård), sosok yang misterius, pendiam, dan bikin bulu kuduk berdiri.

Ellen merasa ada yang aneh. Ia terus-terusan dihantui mimpi buruk tentang kematian dan meminta suaminya untuk tetap tinggal.

Tapi Thomas tetap nekat berangkat, meninggalkan Ellen bersama Friedrich Harding (Aaron Taylor-Johnson) dan Anna Harding (Emma Corrin).

Saat tiba di Carpathians, Transylvania, Thomas mulai menyadari bahwa orang-orang di sana ketakutan dengan Count Orlok. Ia melihat sendiri bagaimana mayat-mayat ditusuk dengan pasak karena diduga sebagai vampir. Namun, saat bertemu Orlok, kengerian sebenarnya baru dimulai.

Suasana makan malam yang aneh berubah menjadi mimpi buruk ketika Thomas pingsan setelah terluka oleh pisau. Saat terbangun, ia menemukan bekas gigitan di dadanya, sementara liontin yang berisi rambut Ellen dicuri oleh Orlok.

Namun, Orlok punya rencana lain. Ia berlayar ke Wisborg dengan membawa gerombolan tikus pembawa wabah. Tujuan utamanya? Ellen.

Obsesinya terhadap gadis itu sudah tak terbendung lagi. Tapi tentu saja, teror ini tidak akan berjalan semulus yang diharapkan.


Review:

Tidak ada satu pun yang mengerti Ellen Hutter (Lily-Rose Depp) yang terus-terusan mengatakan bahwa dia punya mimpi buruk. Ketika Thomas (Nicholas Hoult), suaminya, mengatakan bahwa dia harus pergi untuk pekerjaannya, Ellen bersikeras mengatakan bahwa ia harus tinggal. Ellen mengaku bertemu dengan Maut. Dalam mimpinya ia menjelaskan bahwa ia dan Maut berdiri berdampingan, berjanji akan bersama selamanya dan meskipun di dalam mimpi ia melihat semua orang meninggal dunia, Ellen merasa bahagia. Thomas terpaksa menyeret Ellen ke rumah temannya, Friedrich Harding (Aaron Taylor-Johnson) dan Anna Harding (Emma Corrin), demi melanjutkan pekerjaannya agar mereka bisa punya rumah impian bersama.

Selama Thomas pergi, Ellen masih terus-terusan bermimpi dan merasakan sosok Maut ada di dekatnya. Anna menenangkan Ellen bahwa ini hanya firasat buruk biasa saja. Tapi Ellen ngotot bahwa apa yang dirasakannya bukan sekedar mimpi. Ini adalah sebuah ramalan yang akan terjadi dan ia takut hal yang buruk akan terjadi. Tebakannya betul. Ketika Thomas akhirnya memasuki kastil gelap dingin dan bertemu dengan Count Orlok (Bill Skarsgård), mimpi-mimpi Ellen segera menjadi kenyataan.

Diadaptasi dari film berjudul sama karya sutradara F. W. Murnau yang luar biasa terkenal, Nosferatu adalah mimpi basah bagi pecinta horor klasik. Jangan harapkan adanya teror ala film modern yang setiap menitnya diisi dengan jump scare. Tapi kalau kamu kangen dengan film-film slow burning dengan nuansa angker yang memikat, adaptasi terbaru karya Robert Eggers ini akan memuaskan dahagamu.

Eggers mengisi menit demi menit Nosferatu seperti membangun tembok. Pelan-pelan ia menata batu bata dengan mempertebal mistik tentang si vampir. Begitu teror akhirnya benar-benar menguasai karakter utamanya yang akhirnya membingungkan karakter di sekitarnya, Nosferatu berubah menjadi sebuah roller-coaster yang seru. Beberapa adegan teror mungkin memang terasa predictable, tapi semuanya dimaafkan karena film ini mempunyai cengkeraman yang sangat kuat.

Nosferatu mungkin bukan film pertama atau film terakhir yang menggunakan "hasrat" menjadi tema utamanya. Serial HBO terkenal True Blood melakukan ini, meskipun ia menggunakan jalur campy sebagai kendaraan utamanya. Tapi dalam film ini, Eggers mengeksplorasi "hasrat" dengan tepat guna. Menempatkan Ellen ke dalam posisi yang kompleks membuat film ini menjadi semakin nikmat. Kamu mungkin tertarik menonton film ini karena faktor vampirnya. Tapi kenyataannya, justru soal hasrat antara karakter utama dengan si monsterlah rahasia kenapa Nosferatu begitu dahsyat. Jangan kaget kalau Nosferatu terasa lebih dewasa karena keputusan ini.

Seperti yang ia lakukan dalam The Vvitch dan The Lighthouse, Eggers seperti biasa mempersembahkan film ini dengan presentasi audio visual yang mantap. Desain produksinya sungguh menawan. Sinematografer Jarin Blaschke membuat film ini terasa seperti dibuat di era tersebut. Kabut, kegelapan dan bayangan tidak pernah terlihat seindah ini. Disaksikan di layar IMAX, Nosferatu menunjukkan kenapa ia layak mendapatkan nominasi Oscar di departemen sinematografi, kostum, desain produksi dan make-up.

Di layar, Eggers juga mengumpulkan aktor-aktor yang canggih untuk memainkan peran-peran mereka. Willem Dafoe yang memerankan karakter Prof. Albin terlihat paling bersenang-senang dengan karakternya disini. Berkolaborasi dengan Eggers yang ketiga kalinya membuatnya sangat luwes mengucapkan dialog-dialog Eggers yang selalu spesifik. Aaron Taylor-Johnson dan Emma Corrin masing-masing memberikan warna yang asyik. Nicholas Hoult sementara itu sangat meyakinkan untuk menampilkan sosok laki-laki yang melakukan segala cara untuk menyelamatkan istrinya.

Lily-Rose Depp di film ini menunjukkan bahwa dia bukan nepo baby. Orang mungkin mengenalnya sebagai anak Johnny Depp tapi sebagai Ellen ia membuktikan bahwa ia memang berbakat. Ia sanggup menampilkan sosok perempuan yang sedang stres sekaligus berhasrat. Bill Skarsgård setelah film ini akan semakin dikukuhkan sebagai langganan film horor yang jempolan. Setelah menakut-nakuti semua orang sebagai badut kematian dalam dua film IT, disini ia berhasil mengubah suaranya menjadi menggelegar. Sepanjang film Count Orlok hanya terlihat dalam bentuk bayangan tapi dalam adegan tersebut pun, Skarsgård berhasil menciptakan kengerian.

Nosferatu mungkin bukan film untuk semua orang. Kalau kamu mengharapkan teror ala film-film modern, kamu tidak akan menemukannya disini. Tapi kalau kamu mencari kengerian yang melenakan, Nosferatu adalah pilihan yang tepat. Dan kadang kala, tunduk kepada kegelapan bukan pilihan yang salah.


TAGS


MOVIE LAINNYA

SHOW MORE