Johnny Depp Buka Suara Soal Penipuan Atas Namanya hingga Rp 5,6 M

Salah satunya bahkan sampai membuat korbannya merugi hingga Rp 5,6 miliar dengan mengatasnamakan Johnny Depp. Kejadian ini dilaporkan sejak Desember kemarin dan sudah banyak orang yang melaporkannya.
Kini si aktor pun buka suara terkait kasus itu. Bintang Pirates of the Caribbean itu menjelaskan beberapa media sosial yang digunakannya dan tak pernah berkomunikasi dengan fans lewat platform itu apalagi meminta bayaran untuk bertemu dengannya.
Baca juga: 5 Sekuel Film dengan Biaya Termahal di 2025 |
"Sayangnya, saya baru tahu bahwa penipu daring tengah mengintensifkan upaya mereka untuk menyasar penggemar dan pendukung saya. Sebagai bagian dari taktik mereka, mereka membuat beberapa akun media sosial dan email yang menipu dengan menyamar sebagai saya dan anggota tim saya. Kini, AI dapat menciptakan ilusi wajah dan suara saya. Penipu mungkin tampak dan terdengar seperti saya yang sebenarnya."
"Namun, baik saya maupun tim saya tidak akan meminta uang atau informasi pribadi kalian. Kami tengah berupaya aktif untuk memerangi skema-skema terlarang ini," paparnya.
Depp mengakhiri pesannya dengan menyatakan dengan tegas, "Sekali lagi, baik saya, tim saya, agen saya, maupun keluarga saya tidak akan pernah menghubungi kalian atas nama saya untuk meminta uang atau informasi pribadi kalian."
Baru-baru ini dilaporkan jika sudah ada ratusan orang yang menjadi korban atas penipuan yang dilakukan oleh seorang yang mengaku sebagai Johnny Depp.
Kebanyakan dari para korbannya adalah para orang tua dan lansia yang mengaku dihubungi oleh Depp atau managernya. Mereka pun dibujuk dan diperdaya untuk mengirimkan ribuan hingga ratusan ribu dollar untuk si aktor palsu itu.
Dilansir dari Gizmodo disebutkan ada 197 laporan yang dibuat ke Federal Trade Commission dalam satu tahun terakhir yang berkaitan dengan impersonator Johnny Depp itu.
Sebagian besar para korban dihubungi lewat media sosial mereka seperti Facebook sebelum akhirnya berpindah ke Telegram, WhatsApp atau Zangi. Transfer pun dilakukan dengan berbagai cara termasuk Coinbase, PayPal hingga Bitcoin.
Jenis penipuan ini dikenal sebagai pig-butchering, yaitu korban disanjung dengan romansa dan bentuk hubungan lain untuk menipu mereka agar mendapatkan uang sebanyak mungkin. Tidak semua penipuan ini menggunakan interaksi selebriti palsu, namun ini adalah taktik umum di antara para pelaku pertukaran penipuan ini.
Terkadang para penipu ini menjanjikan keuntungan atas investasi finansial yang tidak pernah terwujud, namun dalam kasus lain, korban hanya percaya bahwa mereka membantu temannya yang membutuhkan.
(ass/dar)