Sehebat Apa Film The Brutalist?

Nugraha
|
detikPop
The Brutalist
Andien Brody dan Felicity Jones Foto: dok The Brutalist
Jakarta - Film The Brutalist meraih Best Motion Picture - Drama di Golden Globes. Penghargaan yang mentereng, lantas sehebat apa film The Brutalist?

Di Golden Globes, The Brutalist masuk dalam tujuh nominasi. Tiga di antaranya mereka menjadi pemenang, dalam kategori Best Motion Picture - Drama. Adrien Brody meraih piala Best Performance By A Male Actor In A Motion Picture - Drama. Terakhir, Brady Corbet memenangkan Best Director.

Sejak awal perilisannya, The Brutalist memang dibebankan harapan yang sangat tinggi. Ditambah, sutradara Brady Cobert juga membawa pulang Silver Lion di Festival Film Internasional Venesia pada September.

The Brutalist merupakan kisah epik sejarah yang mengikuti sosok bernama László Tóth, seorang arsitek Bauhaus terkenal, yang melakukan perjalanan dari Budapest ke Pennsylvania setelah Holocaust. Di sana dia berjumpa dengan keluarga Van Buren, keluarga kaya dengan sumber daya yang besar.

The Brutalist adalah cerita soal melakukan apa pun demi bertahan hidup di tengah ketidakpastian. Apa yang bikin cerita ini begitu penting?

"Saya selalu berusaha menggarap tema yang terus relevan bagi saya, terlepas dari berapa lama waktu yang dibutuhkan buat mewujudkannya. Ketika saya membuat Childhood atau Vox Lux atau The Brutalist, film-film tersebut punya latar belakang sejarah dan tema yang kaya. Materinya kaya. Saya menduga ketika kita sampai di halaman 173 atau apa pun dan menulis bagian akhir, mungkin perlu waktu buat mewujudkannya," kata Brady Cobert dikutip dari The Verge.

Film The Brutalist membahas tema individualisme dan kapitalisme. Gak cuma itu, film tersebut juga kental banget sama kisah imigrasi dan asimilasi yang banyak dialami di bidang pekerjaan apa saja.

The Brutalist berdurasi 3,5 jam, dibintangi oleh Adrien Brody. The Brutalist dipasarkan oleh A2A yang kini jadi studio favorit penggemar film.

Sinopsis The Brutalist:

Melarikan diri dari Eropa pascaperang pada 1947, arsitek visioner László Toth (Adrien Brody) tiba di Amerika buat membangun kembali kehidupannya, pekerjaannya, dan pernikahannya dengan Erzsébet (Felicity Jones), setelah dipaksa berpisah selama masa perang oleh perubahan perbatasan dan rezim.

Sendirian di negara baru yang asing, László yang merupakan warga Hongaria berdarah Yahudi, menetap di Pennsylvania, tempat industrialis kaya dan terkemuka Harrison Lee Van Buren (Guy Pearce) menyadari bakatnya dalam membangun properti. Namun, kekuasaan dan warisan harus dibayar dengan harga yang mahal.

Kalau kamu menikmati film kayak There Will Be Blood atau Oppenheimer, The Brutalist juga digambarkan seperti itu. Ada karakter dan nada-nada yang suram buat dinikmati.


(nu2/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO