Dirty Angels: Film Dar Der Dor Kesukaan Bapak-bapak
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Jake (Eva Green) akan memimpin tim komando rahasia, yang sedang mengerjakan misi berbahaya. Misinya yaitu menyelamatkan sekelompok gadis kecil, yang diculik oleh kelompok militan.
Demi menjalankan misinya, tim tentara perempuan harus melakukan penyamaran sebagai petugas medis. Misi ini tidak hanya berfokus pada aksi penyelamatan, tetapi juga menggali trauma masa lalu Jake yang memengaruhi keputusan dan strategi selama operasi.
Dengan latar belakang konflik yang kompleks antara ISIS dan Taliban, film ini mencoba menampilkan dinamika yang lebih dalam dari sekadar aksi fisik.
Apakah mereka berhasil menyelamatkan sang gadis?
Review:
Dari pembukaannya yang berdarah-darah dan berisik, siapa pun tahu Dirty Angels jenis film seperti apa. Fillm ini dibuka di Afghanistan dan Jake (Eva Green) ditahan oleh orang-orang jahat Timur Tengah dengan penggambaran khas film Amerika. Itulah sebabnya pertama kali penonton bertemu dengan Jake, kita melihatnya dikeluarkan dari kandang besi yang biasanya dipakai untuk mengurung binatang.
Sebelum Jake mati dilempari batu oleh sandera lainnya yang tentu saja dipaksa oleh si orang jahat, sekelompok militer menyelamatkan Jake dengan pengorbanan yang besar. Seluruh sandera mati dan darah mengaliri jalanan.
Beberapa tahun kemudian Jake mendapatkian misi khusus. Sekelompok gadis usia sekolah di Pakistan menjadi sandera di Afghanistan dan tentu saja misi Jake adalah mendapatkan kembali gadis-gadis tersebut dengan selamat. Mengapa Jake mendapatkan tugas ini?
Selain karena putri dari mantan perdana menteri Pakistan menjadi salah satu sanderanya, biang kerok dari semua ini adalah lelaki yang sama yang membuatnya menderita di pembukaan Dirty Angels. Maka Jake, berkolaborasi dengan perempuan-perempuan tangguh lainnya, siap untuk mengerjakan misi mustahil ini.
Jangan remehkan genre film action bapak-bapak yang meskipun cetek tapi tetap memiliki banyak penggemar. Karakteristik film-film ini hampir selalu sama: protagonis yang susah dikalahkan, adegan tembak-tembakan dan gebuk-gebukan yang tidak pernah berhenti, antagonis dengan tujuan sederhana dan dialog-dialog yang tepat sesuai fungsinya. Jangan harapkan karakter tiga dimensional atau konflik yang kompleks. Yang penting adalah banyak aksi sehingga penonton tetap melek sepanjang durasi.
Dirty Angels adalah film tersebut. Satu-satunya hal yang membedakan film ini dengan film-film action bapak-bapak kelas B lainnya adalah fakta bahwa film ini memiliki ensemble pemain perempuan. Sisanya sama semua. Penulis skripnya bahkan memberikan nama sesuai fungsi mereka untuk membuat penontonnya tidak perlu ribet mikir. The Bomb (Maria Bakalova) bertugas mengurusi bom. Mechanic (Rona-Lee Shimon) bagian mengurusi kendaraan. Medic (Ruby Rose) bagian mengurusi kesehatan dan seterusnya.
Ditulis oleh Alissa Sullivan Haggis, Jonas McCord dan juga Martin Campbell sendiri, Dirty Angels sama sekali tidak ada niatan untuk menawarkan hal yang baru dari segi plot. Tidak ada satu pun yang akan mengejutkan penonton, terutama bagi penggemar film-film sejenis ini. Penggambaran baik dan jahatnya sama seperti film-film 90an. Orang Amerika selalu baik dan orang Timur Tengah pasti akan selalu jahat. Pengadeganannya pun lumayan tipikal yang membuat Dirty Angels terasa seperti film jadul.
Baca juga: Harbin: Usaha Membunuh Perdana Menteri |
Mungkin hal yang membuat Dirty Angels terasa lebih mending daripada film-film action lain yang ala kadarnya adalah bagaimana sutradaranya mempersembahkan film ini. Martin Campbell dalam Dirty Angels mungkin tidak punya bujet sebesar Casino Royale tapi ia tetap tahu bagaimana cara meramu adegan aksi dengan baik. Di momen terbaiknya, Campbell masih mampu menjaga tensi dengan kameranya yang lincah. Meskipun dialog-dialognya menggelikan, Campbell ternyata masih mampu untuk menghadirkan realisme yang menambahkan ketegangan. Meskipun beberapa adegan visual efeknya terlihat seperti game, tapi secara keseluruhan Dirty Angels menawarkan keseruan yang pasti.
Kalau kamu mengharapkan sebuah film aksi yang agak lebih mewah dalam menggambarkan tragedi atau karakter yang kompleks, Dirty Angels jelas bukan film yang kamu mau. Tapi kalau kamu rindu film yang tetap seru tanpa perlu mikir, film ini adalah jawabannya.
Dirty Angels dapat disaksikan di jaringan XXI, CGV dan jaringan bioskop lainnya.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
Genre | Action, Drama, Thriller |
Runtime | 1 jam 44 menit |
Release Date | 11 Desember 2024 |
Production Co. | Millenium Media |
Director | Martin Champbell |
Writer | Martin Champbell, Alissa Sullivan Haggis, Jonas McCord |
Cast | Eva Green, Maria Bakalova, Ruby Rose |