.webp)
Menuju Oscar, Sutradara Women From Rote Island: Tuhan Bantu Kami
detikpop pun sempat menemuinya untuk berbincang-bincang soal proyek tersebut. Dengan antusias ia pun mengungkapkan bahwa film ini tak akan pernah terwujud tanpa ada campur tangan Tuhan.
Salah satunya adalah pengambilan sebuah adegan yang melibatkan lokasi dengan tong besar, tempat di mana Bertha (Sallum Ratu Ke), adik dari Marta (Irma Rihi) disekap dan dihabisi.
"Banyak hal-hal ajaib, persoalan tong itu saja kita sempat gak dikasih izin karena lokasi itu bermasalah dan dalam penanganan KPK. Tapi dengan kru saya yang keukeuh akhirnya bisa dikasih waktu satu hari," ungkapnya.
Tak hanya itu saja keajaiban yang dirasakan olehnya. Mereka juga sempat hampir gagal melanjutkan syuting karena kendala biaya.
"Kemudian masalah manajemen keuangan kita juga pernah posisi cost bengkak, mungkin kelihatannya tidak pakai artis besar cost produksi murah tapi tidak juga. Pernah dalam beberapa hari kita kehabisan amunisi dan sempat break tapi akhirnya dikasih lagi sama produser dan lanjut lagi."
"Waktu itu bahkan beberapa kru udah siap pulang, tapi di-inject dana lagi dan tidak kecil karena kru yang banyak dan hebat-hebat semua yang ikut terlibat. Ya saya salut juga, sampai ada kru yang bilang ke saya,'Bang, yang penting ada solar dan nasi, kita syuting.'"
"Kalimat itu bikin saya makin semangat untuk menyelesaikan film ini," kenangnya.
Kerja keras itu pun terbayarkan dengan beragam piala dari ajang festival film lokal dan Internasional yang mereka raih.
Tak hanya itu saja kini mereka juga berhasil melaju ke Oscar mewakili Indonesia. Pemerintah pun memberikan dukungan penuh pada mereka.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pencapaian tim film Women from Rote Island sebagai salah satu dari 85 film terbaik di tahap awal nominasi Oscar adalah momen bersejarah dan simbol keberhasilan kolektif perfilman nasional.
Baca juga: Alasan Kocak Jim Carrey Balik Akting Lagi |
Pada pembukaan acara Pre-Screening "Women from Rote Island" di Jakarta, Sabtu (7/12), Fadli mengatakan pengakuan dunia ini menegaskan kualitas dan potensi karya sineas Indonesia. Lebih lanjut, ia mengatakan film ini mencerminkan semangat, inovasi, dan dedikasi sineas Indonesia.
Hal ini pun lagi-lagi membuat Jeremias Nyangoen kembali bersyukur kepada Tuhan.
"Bagaimana saya tidak sujud, tapi sungguh ini kerja teamwork luar biasa dalam menjalankannya terus Tangan di Atas yang membuat saya merasakannya sekali," pungkasnya.
(ass/dar)
