Round-Up
Stephen Chow Hadapi Hujatan Atas Film Terbarunya

Puluhan film berhasil dilakoninya namun film terbaru yang berjudul Da Hua Da Hua Xi You malah menuai kontroversi nih, genks. Stephen Chow mendapatkan kritikan tajam dari para penggemar dan media.
Film itu dikabarkan mendapat respons negatif setelah rilis. Padahal ada banyak harapan dan efek spesial yang seharusnya buat film Stephen Chow ini melejit tajam.
Baca juga: Film Terbaru Stephen Chow Banjir Hujatan |
Gak cuma dari Stephen Chow saja tapi ada dua aktor utama lainnya yakni Jiang Long dan Zhang Tian Ai yang tak dikenal. Penampilan mereka buat daya tarik dari film jadi berkurang.
Xiang dikritik karena aktingnya yang buruk dan penggambaran yang berlebihan. Sementara itu, meskipun Zhang berbakat, ia berjuang untuk melampaui daya tarik dan ekspresi aktris Athena Chu, yang membintangi film aslinya, A Chinese Odyssey Part Two: Cinderella (1995).
Da Hua Da Hua Xi You juga masih dianggap berkualitas rendah karena kontennya yang membosankan dan alur cerita yang mudah ditebak.
Jika biasanya film-film Stephen Chow sarat akan naskah komedi, dalam karya terbarunya justru tampak 'garing'.
Selama ini, ia juga ada dalam situasi yang gak menguntungkan dalam sinema Mandarin. Meskipun dikenal sebagai raja-nya action Asia, tapi ia selalu melakukan penafsiran ulang dari tema film sebelumnya.
Termasuk pembuatan ulang filmnya pada 1999, yakni The King of Comedy dan sekuelnya pada 2017 berjudul Journey to the West: Conquering the Demons 2 yang merupakan bagian dari seri A Chinese Odyssey miliknya.
Stephen Chow yang dikenal berhasil mengawinkan gerakan-gerakan bela diri tradisional dan dipadukan imajinasi liar. Seorang pakar film Asia, Frank Djeng, dalam wawancara di South China Morning Post juga bilang hal yang sama.
"Shaolin Soccer tak dapat dipungkiri merupakan kisah yang diangkat dari manga populer dari Jepang yakni Captain Tsubasa. Jadi itu memberikan sentuhan berbeda pada unsur bela diri di dalam film tak hanya secara tradisional, tapi lebih ke anime/manga yang dipoles dengan baik lewat efek visual," ujar Frank Djeng.
(tia/dar)