Liciknya Johnny Depp Palsu Tipu Ratusan Orang

Kebanyakan dari para korbannya adalah para orang tua dan lansia yang mengaku dihubungi oleh Depp atau managernya. Mereka pun dibujuk dan diperdaya untuk mengirimkan ribuan hingga ratusan ribu dollar untuk si aktor palsu itu.
Dilansir dari Gizmodo disebutkan ada 197 laporan yang dibuat ke Federal Trade Commission dalam satu tahun terakhir yang berkaitan dengan impersonator Johnny Depp itu. Sebagian besar para korban dihubungi lewat media sosial mereka seperti Facebook sebelum akhirnya berpindah ke Telegram, WhatsApp atau Zangi. Transfer pun dilakukan dengan berbagai cara termasuk Coinbase, PayPal hingga Bitcoin.
Jenis penipuan ini dikenal sebagai pig-butchering, yaitu korban disanjung dengan romansa dan bentuk hubungan lain untuk menipu mereka agar mendapatkan uang sebanyak mungkin. Tidak semua penipuan ini menggunakan interaksi selebriti palsu, namun ini adalah taktik umum di antara para pelaku pertukaran penipuan ini.
Terkadang para penipu ini menjanjikan keuntungan atas investasi finansial yang tidak pernah terwujud, namun dalam kasus lain, korban hanya percaya bahwa mereka membantu temannya yang membutuhkan.
Namun mengapa Johnny Depp menjadi tokoh terkemuka dalam penipuan ini? Usia aktor mungkin ada hubungannya dengan hal itu. Depp berusia 61 tahun, dan mayoritas korbannya juga berusia enam puluhan, yang berarti mereka kemungkinan besar menjadi penggemar Depp pada masa kejayaannya di tahun 1980-an.
Hal serupa juga sempat ramai di Tanah Air di mana banyak penipu yang mencatut nama Baim Wong. Kasus ini terjadi selama bertahun-tahun dan masih terulang hingga saat ini.
Suami Paula Verhoeven itu bingung karena meski sudah menghimbau agar tak tergiur dengan iming-iming menang giveaway dengan harus mentransfer sejumlah uang, tetap masih ada saja orang-orang yang menjadi korban penipuan tersebut.
"Mau geram, mau kesal, atau mau iba sebenarnya bingung juga karena kita juga sudah kasih tahu," kata Baim Wong saat ditemui pada awal 2024.
Tak jarang ada korban yang langsung mendatangi rumahnya untuk meminta pertanggungjawaban. Walaupun bukan perbuatannya, ayah dua anak itu tetap memberikan empati kepada korban tersebut.
"Dibilang risih ya merasakan aja tiap hari atau seminggu ada aja orang di depan rumah, mau dibilang risi nggak enak juga. Kita juga nggak tahu apa yang dirasakan sama mereka jadi tinggal empatinya aja seperti apa," pungkasnya.
(ass/dar)