Sydney Sweeney: Feminisme Hollywood Palsu!

Selama berkarier di Hollywood, Sydney Sweeney mengaku cukup muak sama feminisme palsu di industri tersebut. Dia bahkan menyenggol adanya isu perempuan merendahkan perempuan lain, seperti dilansir Vanity Fair.
"Terutama ketika perempuan yang sukses di bidang lain dalam industri, bakat muda yang bekerja sangat keras, berharap mencapai impian, dan kemudian mencoba mencela dan mendiskreditkan pekerjaan yang telah mereka lakukan," ungkapnya.
"Di industri ini, semua orang berkata women empowering women. Tapi gak ada satu pun yang terjadi. Semua itu palsu dan kedok."
Sweeney merupakan salah satu artis muda paling berbakat saat ini, bahkan mengepalai perusahaan produksi, Fifty-Fifty Films. Di balik kesuksesan itu, dia ternyata menyimpan sebuah keresahan tentang isu feminisme palsu di Hollywood.
"Ini adalah masalah generasi, cuma satu wanita yang bisa jadi yang teratas. Ada satu wanita yang bisa mendapatkan pria. Ada satu wanita yang bisa jadi, entahlah, apa pun. Jadi yang lain merasa harus saling bertarung atau menjatuhkan wanita itu, alih-alih berkata, mari kita saling mendukung," kisahnya.
"Saya masih mencoba mencari tahu. Saya hanya mencoba yang terbaik di sini. Mengapa saya diserang?"
Sydney Sweeney membintangi Cassie Howard di Euphoria yang membuatnya mendapatkan nominasi Primetime Emmy, People's Choice, dan Hollywood Critics Association. Meskipun berderet penghargaan di usia muda, para pembenci bakal tetap membenci. Kayak yang dia akui, telah diserang oleh produser Carol Baum.
Produser Buffy the Vampire Slayer itu secara terbuka menyatakan Sydney Sweeney gak bisa berakting. Bahkan menurutnya, dia gak cantik. Perwakilan Sweeney lalu bicara menanggapi penilaian Baum, seperti dilansir Entertainment Weekly:
"Sungguh menyedihkan, seorang wanita yang punya posisi buat berbagi keahlian dan pengalamannya malah memilih buat menyerang wanita lain. Jika itu yang telah dipelajarinya selama puluhan tahun di industri ini dan merasa pantas buat diajarkan kepada murid-muridnya, itu memalukan. Meremehkan sesama produser wanita secara gak adil menunjukkan banyak hal tentang karakter Ms. Baum."
(nu2/nu2)