Ini Joker yang Asing

Nyanyian lirih Lady Gaga di adegan terakhir Joker: Folie a Deux, membawa kamu pada visual yang memperlihatkan Arthur Fleck sekarat dengan genangan darah usai penusukan brutal sesama narapidana di Arkham.
Seorang pria memegang pisau mengukir senyum, mengisyaratkan munculnya Joker baru, bisa jadi Joker yang sebenarnya. Teori itu memunculkan berbagai isu adanya keterlibatan Christopher Nolan.
Sutradara The Dark Knight itu memang kini gak lagi di Warner Bros., sebagai studio dari karya-karya komik DC. Makanya tim kreatif Joker itu lebih bebas buat membuka lembaran cerita dari konsep aslinya. Nah, beginilah hasilnya yang kamu dapatkan, seorang narapidana yang akhirnya mengambil ketenaran itu.
Banyak yang membayangkan akhir kisah Joker: Folie a Deux itu, memperlihatkan Arthur tersenyum di depan gerombolan para pengikutnya. Tapi, itu merupakan warisan Nolan. Bahkan dia memveto konsep tersebut.
Nolan itu punya sejarah sendiri dengan karakter tersebut di The Dark Knight (2008) yang menampilkan penggambaran ikonik Heath Ledger tentang Joker. Versi Ledger harus tetap jadi satu-satunya yang seperti itu.
Bagi Nolan, membiarkan Joaquin Phoenix mengambil langkah itu bakal mengaburkan keunikan, bahkan berpotensi mengurangi dampak warisan Ledger.
Tapi balik ke narapidana yang menusuk Arthur, kayak ngasih penekanan, that's life, Arthur! pria dengan kesalahan besar memberondong tembakan pemuda-pemuda dari kalangan berada di kereta api, hingga aksi gilanya mengeksekusi host acara tengah malam saat tayangan langsung. Aksi yang akhirnya memulai perang di tiap penjuru Kota Gotham.
Jangan lupa juga Arthur Fleck membunuh ibunya di rumah sakit. Bahkan menghujam dengan keji rekan kerjanya si tukang bully. Kejadian itu bikin satu rekannya yang lucu menghadapi trauma mendalam.
Secara cerita, akhir Joker: Folie a Deux itu menjelaskan Arthur Fleck gak bakal balik buat meneror Gotham. Arthur bukanlah antihero, pahlawan, bahkan penjahat. Dia cuma pria kesepian yang terusir dari dunia.
Arthur makin gak punya kekuatan ketika mengakui dosa-dosanya di pengadilan. Pendukungnya pun berpaling, membuatnya cuma jadi badut.
"Dia menyadari semuanya sangat korup, gak akan pernah berubah, dan satu-satunya cara buat memperbaikinya adalah dengan membakar semuanya," kata sutradara Todd Phillips kepada Entertainment Weekly.
"Dia menyadari dengan berdandan pakai riasan itu gak mengubah apa pun. Dalam beberapa hal, dia menerima fakta selalu jadi Arthur Fleck, gak pernah jadi hal yang telah diletakkan padanya, ide yang orang-orang Gotham ini tempelkan padanya. Dia adalah ikon yang gak disadari. Peran ini ditempatkan padanya, dan dia gak mau hidup sebagai orang palsu lagi, dia ingin jadi dirinya sendiri."
Arthur itu kayak manusia tersisih pembangunan lainnya. Dia cuma punya secercah harapan yang muncul dari sosok Harleen 'Lee' Quinzel. Tapi kenyataannya, Arthur juga dibikin sedih karena Lee cuma peduli dengan Joker, bukan soal Arthur.
Phillips menegaskan hubungan antara Lee dan Arthur itu kisah yang terjadi sebenarnya, bukan interaksi yang dibayangkan seperti romansa palsu Arthur dengan Sophie.
(nu2/dar)