Wolfs: Reuni Seru George Clooney dan Brad Pitt

Sinopsis:
Film ini mengisahkan Jack, seorang pemecah masalah profesional alias "fixer" buat nutupin tindak kejahatan tingkat tinggi. Nah, Jack ini biasanya bekerja sendirian, tapi kali ini dia harus terima kenyataan pahit: harus kerja bareng rivalnya sendiri, Nick.
Bayangin, dua orang yang biasanya saingan mati-matian, sekarang harus kerja sama! Tentu aja, Jack dan Nick nggak langsung cocok dari awal. Justru, mereka lebih sering adu mulut dan bikin situasi tambah ribet di tengah misi rahasia mereka. Tapi di balik semua itu, ada situasi nggak terduga yang bikin mereka akhirnya mau nggak mau harus bahu-membahu.
Misi yang tadinya tegang justru jadi penuh aksi kocak dan seru saat keduanya berusaha mengatasi masalah sambil saling berseteru. Mulai dari adegan kejar-kejaran yang bikin ngakak, sampai aksi laga yang bikin adrenalin naik. Tapi, apa sih yang akhirnya bikin mereka mengesampingkan ego dan mulai kerja sama beneran?
Baca juga: Panda Plan: Ajang Nostalgia Jackie Chan |
Review:
Seorang jaksa bernama Margaret (Amy Ryan) panik ketika sebuah tragedi mengancam karirnya. Ia berniat untuk bersenang-senang di penthouse sebuah hotel mewah dengan remaja ganteng. Tapi semuanya jadi malapetaka ketika si bocah tersebut (Austin Abrams dari serial Euphoria) mengkonsumsi narkoba, loncat-loncat lalu akhirnya jatuh dan tewas. Ia kemudian menghubungi seorang fixer yang katanya bisa menyelesaikan masalah apapun.
Fixer 1 (George Clooney) datang dan semuanya berjalan lancar. Sampai tiba-tiba pintu kamar diketuk dan muncullah Fixer 2 (Brad Pitt). Dua orang yang mempunyai pekerjaan sama ini tidak pernah mengalami ini sebelumnya. Margaret yang kebingungan kemudian mendapatkan telpon dari Pamela (disuarakan oleh Frances McDormand), pemilik hotel yang berniat menyelesaikan masalah ini. Rupanya, kamar hotel tersebut dilengkapi dengan CCTV sehingga Pamela tahu masalah apa yang sedang terjadi.
Maka kedua orang yang selalu bekerja sendiri-sendiri ini terpaksa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang menimpa klien baru mereka. Tapi ternyata malam itu membawa Fixer 1 dan Fixer 2 ke petualangan dan kelucuan yang tidak pernah bayangkan sebelumnya.
Bagian paling mengejutkan sekaligus mengecewakan dari Wolfs adalah kenyataan bahwa Apple TV tidak merilis film ini secara luas di bioskop. Tadinya Wolfs direncanakan untuk tayang secara luas tapi entah kenapa rencana ini diganti menjadi pemutaran terbatas sebelum akhirnya muncul di streaming mereka akhir September lalu. Tidak hanya hal ini menjadi pertanda buruk bagi sinema (kalau film yang dimainkan dua mega bintang Hollywood saja berakhir di streaming, film apa yang akhirnya layak tayang di bioskop) tapi juga betapa butanya Apple TV+ dalam melihat produk mereka. Dibandingkan dengan kebanyakan film original rilisan OTT lain, Wolfs mungkin adalah salah satu yang terbaik.
Baca juga: Joker 2: Mikir Dikit Nyanyi |
Ditulis dan disutradarai oleh Jon Watts yang bertanggung jawab atas trilogi Spider-Man versi Tom Holland, Wolfs sebenarnya tidak menawarkan hal yang baru dalam konteks film aksi komedi. Wolfs pada dasarnya adalah sebuah buddy comedy dengan resep yang klasik: dua orang yang sekilas terlihat berbeda tapi mempunyai banyak kesamaan dari yang mereka kira. Tentu saja film ini diawali dengan permusuhan dan diakhiri dengan perdamaian. Tapi yang menarik dari Wolfs adalah Watts tahu benar bahwa penonton rindu dengan film-film zaman dahulu yang menggunakan persona bintang pemain utamanya dengan maksimal. Dan Wolfs adalah film tersebut.
Sesungguhnya dua karakter utama dalam Wolfs bisa dimainkan siapa saja. Tapi yang membuat Wolfs akhirnya menjadi berwarna dan memberikan kesan mendalam adalah kemampuan Clooney dan Pitt untuk membuat mood film ini menjadi relax. Bagi penonton trilogi Ocean's milik Soderbergh, apa yang ditampilkan Clooney dan Pitt di film ini seperti sebuah pelepas dahaga bagi siapa saja yang menginginkan Ocean's 14. George Clooney dan Brad Pitt tidak hanya memiliki chemistry yang luar biasa bagus tapi mereka tahu bagaimana menggunakan kharisma mereka untuk menaikkan pesona film ini. Di tangan mereka Wolfs akhirnya menjadi tontonan yang sangat mengasyikkan karena sebagai penonton saya sangat ingin berlama-lama dengan mereka.
Watts kemudian merekam film ini dengan frame yang klasik. Gerak kameranya santai. Komposisi gambarnya minimalis tapi sangat teratur dengan warna yang klasik. Tidak begitu banyak set pieces yang tampil di film ini tapi salah satu adegan kejar-kejarannya cukup menarik. Dengan musik gubahan Theodore Shapiro yang sangat dinamis, Wolfs mengingatkan saya betapa rindunya saya akan film-film seperti ini. Wolfs adalah bukti kenapa George Clooney dan Brad Pitt berada di posisi mereka sekarang
Wolfs dapat disaksikan di Apple TV+.
(dar/dar)