Eksplorasi Charli XCX di Film Erotis I Want Your Sex

Charli XCX punya kemampuan bertransisi antara musik dan film. Gak cuma bikin lagu, dia juga berkiprah di dunia akting.
Charli XCX pertama kali main film saat membintangi Faces of Death karya Daniel Goldhaber yang bakal rilis tahun ini. Kini, dia lagi bersiap buat peran film live-action keduanya, bekerja sama dengan Olivia Wilde dan Cooper Hoffman buat film thriller berjudul I Want Your Sex, yang disutradarai Gregg Araki dan digarap oleh Black Bear.
Film tersebut digambarkan sebagai thriller yang mengeksplorasi cinta, obsesi, dan sisi gelap hasrat. Sinopsis resminya, menurut Deadline juga berisi kisah yang gak biasa.
"Ketika Elliot (Hoffman) yang masih muda mendapatkan pekerjaan yang menarik untuk artis, ikon, dan provokator terkenal Erika Tracy (Wilde), fantasinya menjadi kenyataan saat Erika mengajaknya jadi inspirasi seksualnya. Namun Elliot menyadari dirinya gak mampu lagi saat Erika mengajaknya dalam perjalanan yang lebih mendalam dari yang pernah dibayangkannya, ke dunia seks, obsesi, kekuasaan, pengkhianatan, dan pembunuhan."
Naskah film I Want Your Sex ditulis oleh Karley Sciortino dan Araki yang dikenal karena penceritaannya yang berani dan punya ciri khas.
Gak cuma itu saja, dia juga disebut jadi produser eksekutif buat film garapan A24 yang bakal datang karya David Lowery, Mother Mary, dan juga memproduksi musik buat serial Prime Video berjudul Overcompensating
Sabrina Carpenter dan Olivia Rodrigo sekarang emang lagi merajai industri musik. Tapi Charli XCX kayak punya jalan selain bermusik.
Meski di dunia musik, dia juga pernah punya album yang menggemparkan dunia 'Brat'. Album yang mengeksplorasi tentang masa muda dan pemberontakan kaum muda tanpa basa-basi.
Hook yang menarik dan lirik yang mengejutkan bahkan memicu tren yang dikenal sebagai brat summer di TikTok dan Instagram. Para pengguna mengambil estetika 'brat', berbagi momen riang dengan warna kuning-hijau yang kasar sebagai titik fokus di semua postingan.
Berkat album itu juga Charli XCX memantapkan diri di industri sebagai artis eksperimental. Dia kayak gak takut buat melampaui batas dan memadukan genre.
Album itu merupakan album studio ketujuhnya, setelah Crash, How I'm Feeling Now, Charli, Sucker, True Romance, dan 14.
(nu2/nu2)