Venom: The Last Dance Jadi Kebangkitan Sony Spider-Man Universe

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan Venom: The Last Dance.
(Foto: Dok. Sony Pictures) Cuplikan adegan Venom: The Last Dance.
Jakarta -

Venom: The Last Dance sepertinya menjadi penebus kegagalan box office film Marvel terakhir yang dirilis Sony Pictures di Sony Spider-Man Universe.

Film ketiga dalam trilogi Venom ini merupakan satu dari tiga film Marvel yang dirilis Sony pada 2024. Tetapi studio tersebut dinilai fans masih harus memperbaiki banyak hal.

Madame Web mendapat kecaman dari para kritikus saat perilisannya dirilis awal tahun ini berujung kegagalan di box office. Padahal jagat Spider-Man milik Sony sebelumnya mengalami kesuksesan lewat judul-judul terdahulu seperti seri Spider-Verse dan Homecoming.

Kegagalan Madame Web di jagat box office merupakan pukulan telak bagi waralaba Marvel versi Sony. Ditambah film tersebut mengikuti kegagalan komersial Morbius yang dirilis beberapa tahun sebelumnya.

Morbius secara luas dianggap sebagai kegagalan terbesar jagat Spider-Man milik Sony sebelum Madame Web. Jadi merilis dua film di 2024 secara berurutan dianggap bukanlah hal yang baik bagi studio.

Namun, jika kesuksesan waralaba Venom sebelumnya menjadi acuan, Venom: The Last Dance berpotensi menebus kegagalan seluruh waralaba Spider-Man milik Sony.

Venom mengambil setting di Earth-688 yang berbeda dengan semesta tempat superhero MCU berada. Hingga di Venom: Let There Be Carnage kita baru disuguhkan adegan Eddie Brock (Tom Hardy) dipindahkan ke semesta Marvel karena sihir dari Doctor Strange (Benedict Cumberbatch).

Venom akhirnya kembali ke semestanya pada adegan post-credit Spider-Man: No Way Home, namun ia sempat meninggalkan sedikit symbiote-nya di sebuah bar di Meksiko.

Madame WebMadame Web Foto: Dok. Sony Pictures

Hal-hal tersebut tidak terjadi dalam Madame Web. Tidak ada persinggungan dengan judul-judul lainnya dalam film yang dibintangi Sydney Sweeney itu.

Padahal dalam Spider-Man: Across the Spider-Verse disebutkan soal The Web of Life and Destiny yang menghubungkan semua superhero berkekuatan laba-laba di seluruh multiverse. Kekuatan laba-laba itu merupakan salah satu bagian dari kekuatan Madama Web (kalau merujuk ke versi komik). Asa yang begitu tinggi terhadap Madame Web untuk menghubungkan seluruh Spider-Man (animasi hingga live action) dengan Marvel pun hancur sudah.

Mungkin Sony Pictures memilih langkah lainnya untuk menebus semua itu. Pada film Madame Web memang baru diceritakan awal pengenalan Cassie atau Cassandra Webb (Dakota Johnson) dan kekuatannya. Sehingga masih ada kemungkinan di film Spider-Man universe selanjutnya akan muncul karakter tersebut.

Dilansir dari Deadline, pemasukan Madame Web hanya menyentuh angka US$ 100 juta atau sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang penayangannya. Angka ini tentunya tak bisa disebut untung besar mengingat biaya produksi mereka yang mencapai US $ 80 juta atau sebesar Rp 1,28 triliun.

(ass/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO