Mimpi Batman dan Joker Bersatu ala DC Elseworlds

Todd Phillips dan Matt Reeves memang punya tekad sama buat menciptakan film DC yang paling realistis. Keduanya juga disatukan dalam bagian dari lini DC Elseworlds.
The Batman dan Joker punya pendekatan yang sama, mengungkap sisi gelap kriminal kota Gotham yang kelam. Deretan kesamaan itu ternyata bukan alasan mereka buat menyatukan dua tokoh dalam sebuah layar. Reeves bahkan menepis filmnya berada di semesta yang sama dengan Joker.
Menurutnya, Batman yang diperankan Robert Pattinson gak mungkin berhadapan sama Clown Prince of Crime yang diperankan Joaquin Phoenix. Ditambah lagi, kedua film itu punya visi yang jelas dengan rencana sekuel-sekuel yang disebut berjalan ke arah yang berbeda.
Kalau melihat film Joker, satu elemen yang paling menonjol dari film tersebut karena menampilkan nada retro, bikin Gotham City gak cuma lebih kelam, tapi juga terasa kumuh. Kota ini jelas banget menderita beberapa masalah krusial.
![]() |
Joker itu berlatar 80-an, ketika hidup tanpa teknologi mutakhir, bahkan menampilkan tontonan malam Zorro the Gay Blade yang gede di era itu. Ditambah lagi Blow Out karya Brian De Palma, yang jadi tontonan keluarga Thomas Wayne di bioskop.
Bruce Wayne juga digambarkan masih bocah. Di situlah letak alasan terbesar film ini gak masuk dalam kontinuitas yang sama dengan The Batman.
Sementara The Batman sudah memasuki era kekinian. Terlihat saat Thomas Wayne masuk berita utama, mencalonkan diri sebagai wali kota pada 2001. Dalam berita itu dinarasikan peristiwa tersebut terjadi 20 tahun lalu.
Tapi perbedaan itu gak cuma dari garis waktu saja. Sebab yang paling terlihat adalah penggambaran soal keluarga Wayne.
Dalam Joker, filantropis kaya itu digambarkan dengan cara kasar. Kesan sadis juga digambarkan ketika Arthur Fleck yang keliru telah percaya Wayne Thomas adalah ayahnya, justru mendapat tonjokan di wajahnya. Sebaliknya, Thomas Wayne dalam The Batman kayak lebih pasif.
(nu2/nu2)