Film Kromoleo Angkat Kisah Urban Legend Seram Jawa Tengah

"Dalam ceritanya, siapa pun yang bertemu dengan mereka yang disebut kromoleo dan memandang mata mereka akan langsung mati malam itu juga," kata Anggy Umbara dalam konferensi pers di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin.
Selain menggabungkan dua peristiwa yang kelam, Anggy Umbara juga ingin membahas tentang pesan yang disampaikan dalam film ini, yakni kekeluargaan.
"Hampir di semua keluarga mungkin ada masa lalu yan nggak mau diungkap. Tapi pada saatnya kita harus menghadapi semua itu lagi. Jadi jangan pernah lari dari masa lalu, jangan pernah lari dari keluarga, apalagi yang sedarah," tutur Anggy Umbara.
Kromoleo mengisahkan tentang satu hari yang panjang dan penuh ketegangan di Desa Majenang, ketika Zia datang dari kota untuk menghadiri pemakaman ibunya. Meski telah dilarang oleh kakeknya, Danang, untuk kembali ke desa, Zia tetap bersikeras datang.
Alasan lain kedatangannya adalah untuk memuaskan rasa penasarannya yang besar mengenai hilangnya ayahnya, Djarot, secara misterius saat Zia berusia 10 tahun. Kedatangan Zia ini ternyata memicu munculnya kromoleo yang kemudian meneror desa tersebut.
Film ini dibintangi Safira Ratu Sofya, Tio Pakusadewo, Cornelio Sunny, Abun Sungkar, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, dan Dayu Wijanto. Kromoleo tayang pada 22 Agustus 2024.
(ahs/wes)