.webp)
Adegan Kepala Putus Paling Ngeri di House of the Dragon
Naga-naga itu tentu saja bikin peperangan makin epik, tapi betapapun menggetarkannya pertempuran yang digambarkan itu, adegan paling emosional kayaknya saat Daemon halusinasi memenggal kepala Rhaenyra muda.
Daemon yang dibintangi oleh Matt Smith melanjutkan pendudukan di Harrenhall, kastil terkutuk yang terus memengaruhi mentalnya. Sepanjang episode empat itu, dia hanya bergelut dengan bayangan-bayangan gak jelas soal masa lalunya.
Penglihatannya kabur kayak kena guna-guna. Hingga suatu ketika, Daemon bermimpi berjalan menuju ke Iron Throne. Di singgasana raja itu dia melihat kembali masa lalunya bersama keponakannya, Rhaenyra muda yang dibintangi Milly Alcock. Ini kejadian kedua Daemon jumpa Rhaenyra muda dalam halusinasinya.
Tapi mimpi itu jadi mengerikan ketika Rhaenyra menghampirinya sambil mengucapkan kata-kata high Valyrian, bahasa yang biasa mereka gunakan buat privasi ketika ada orang lain di sekitarnya.
Pengembang bahasa Game of Thrones, David J. Peterson mengungkapkan terjemahan kata-kata high Valyrian dari Rhaenyra muda itu. Menurutnya, gak semua dialog digunakan dan diberi subtitle, tapi dia mengungkap keseluruhan monolog Milly Alcock dalam episode tersebut.
Dalam versi panjang dialog itu, Rhaenyra berbicara lebih banyak tentang perasaan masa mudanya dan persepsinya terhadap Daemon, serta kejahatan dan kesalahan terhadap dirinya. Dia juga menuduh Daemon telah menciptakan sosok yang paling dia benci, bahkan terus berusaha menghancurkannya, ditambah lagi rasa iri dengan posisinya saat ini.
Sementara, menurut Archive of Our Own, terjemahan high Valyrian dari Rhaenyra itu kayak gini:
Targaryen lebih dekat dengan dewa daripada manusia. Di mataku, kamu adalah dewa. Daemon Targaryen, the Prince of the City, the Lord of Flea Bottom, saya gak bersalah. Kamu mengeksploitasi dan meninggalkan saya, menodai nama saya di pengadilan. Kamu memberdayakan pesaing saya, mencoba bikin kehancuran saya.
Kamu menempatkan saya di takhta itu, kamu mencintai sekaligus membenci saya karenanya. Kamu menciptakan saya, Daemon. Tapi kamu sekarang bersiap buat menghancurkan saya. Semua karena kakakmu (Viserys, ayah Rhaenyra) lebih mencintai saya daripada kamu. Ini yang selalu kamu inginkan, bukan?
Bisa jadi dialog itu muncul bukan karena halusinasi terkutuk kastil Harrenhall, tapi justru datang dari benak Daemon sendiri sebagai proyeksi rasa bersalah pada Rhaenyra. Terlebih, Daemon juga tiba di sana dengan hati mangkel karena pertengkarannya dengan Rhaenyra, setelah menyuruh dua pembunuh menggorok putra Aegon.
Ditambah lagi, bagaimana pun juga ada pengaruh besar Daemon dalam membentuk, membangkitkan dan mengarahkan Rhaenyra pada keinginan yang egois tentang kekuasaan.
Daemon adalah pahlawan bagi Rhaenyra, bahkan jadi satu-satunya orang di istana yang memahaminya. Tapi, kayak yang diucapkan Rhaenyra, Daemon memanfaatkan itu.
Mendengar ucapan itu, Daemon gak bisa menahan diri, dia langsung naik darah, menghunus pedang lalu memenggal kepala Rhaenyra. Kepalanya yang putus menatap tajam ke arah Daemon yang kebingungan.
Adegan mengerikan itu ternyata tercipta melalui beberapa efek praktis yang digarap dengan prostetik. Beda sama naga-naga yang digambarkan yang merupakan efek CGI, prostetik ini digarap oleh perusahaan Waldo Mason FX. Mereka juga ngasih rincian tentang bagaimana cara bikin kepala Milly Alcock hingga terlihat realistis.
Dalam unggahan Instagram, mereka dengan detail mengungkap bagaimana bikin karya itu sempurna di depan kamera.
Prostetik itu memang gak aneh jadi efek dalam serial dan film. Mouly Surya, sutradara Indonesia pernah bikin heboh pada 2017, karena film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, memotret adegan Marlina berkuda sambil menenteng kepala pemerkosa. Adegan yang juga melibatkan prostetik keren.
(nu2/nu2)
