.webp)
Sylvester Stallone Hampir Bunuh Rambo
Seperti yang dirasakan oleh bintang action Sylvester Stallone kala tergabung di First Blood. Ia bahkan mengaku jika kali pertama melihat film tersebut dirinya muntah dan memaksa managernya untuk membeli film tersebut agar bisa menghancurkan negative filmnya sebelum ditayangkan.
Berdasarkan novel pada 1972 karya David Morrell, First Blood menceritakan kisah John Rambo, seorang veteran perang yang terpaksa berjuang untuk hidupnya setelah dianiaya oleh kepolisian kota kecil.
"Itu sangat buruk," kata Stallone kepada Howard Stern tentang pengeditan awal First Blood.
"Kami mencoba membelinya kembali dan membakar negatifnya. Awalnya durasinya tiga jam, selama satu setengah jam hanya menampilkan say di hutan mengejar orang-orang. Ditambah lagi, adegan tak penting lainnya. Misalnya, saya menembak burung hantu, dan burung hantu jatuh, dan aku berkata, 'Ambillah ibu pengunyah tikus itu...'"
Untungnya Stallone punya rencana sederhana, meski drastis, untuk memperbaiki filmnya.
"Saya berkata 'ini ide bagus, hentikan semua dialog saya, setiap barisnya.' Dan adakah orang lain membicarakan Anda - yang secara umum bukanlah cara yang buruk untuk hidup, (biarkan) orang lain mengisi kekosongan, seperti paduan suara Yunani, Anda tahu? Saya pikir itu berhasil 90 menit."
First Blood yang kemudian diedit kembali pun sukses besar di box office, menghasilkan $125 juta di box office, hampir persis sama dengan jumlah yang diperoleh film Stallone pada 1982 lainnya, Rocky III.
Empat film Rambo lainnya menyusul ketika franchise tersebut menghasilkan lebih dari $800 juta secara kolektif, dengan yang terbaru adalah Rambo: Last Blood pada 2019.
Rambo sendiri tumbuh menjadi karakter ikonik di dunia film aksi selama beberapa generasi. Banyak film yang terinspirasi darinya khususnya beberapa film perang hingga di Asia.
(ass/dar)
