Cerita Pilu hingga Mencekam Celine Dion Hadapi Penyakit Langka

Sejak awal, dokumenter tersebut memotret tentang salah satu pemilik suara terhebat dalam sejarah. Tapi di balik keanggunan suara itu, dia ternyata butuh perjuangan besar buat bernyanyi kembali.
I Am: Celine Dion disutradarai oleh Irene Taylor, sosok yang berada di balik Leave No Trace, Moonlight Sonata: Deafness in Three Movements.
Irene Taylor, bekerja sama dengan DP Nick Midwig, bikin film bergaya verite yang membawa penonton tetap dekat dengan Celine. Adegan-adegan itu kayak Celine berkumpul dengan anak-anaknya, menjalani rehabilitasi ekstensif dan imunoterapi, hingga mencoba membangun kembali kesadaran dirinya.
Ketika Taylor menggali masa lalu Celine, hasilnya juga keren banget. Kunjungan ke gudang sang penyanyi, memotret penuhnya kostum, sepatu, dan memorabilia lainnya dari kariernya selama puluhan tahun.
Tapi yang paling dalam adalah ketika Taylor mengajak penonton untuk membuka tirai Celine Dion, saat menjalani hidup usai diagnosis Stiff Person Syndrome (SPS). Bagaimana Celine berjuang keras biar kelainan langka itu gak menguasai tubuh dan suara emasnya.
Celine pertama kali mengalami masalah kejang otot 17 tahun lalu. Dia merasa suaranya lebih tinggi dan lebih serak daripada biasanya sehari setelah pertunjukan. Dia juga memperlihatkan, kebiasaan seorang penyanyi yang bakal mengalami kenaikan oktaf setengah lebih tinggi setelah vokalnya digunakan secara berlebihan.
Setahun sebelum pembuatan film dokumenter dimulai, Celine tiba-tiba gak bisa berjalan. Saat syuting, dia masih gak bisa menyanyi karena kelainan tersebut menyebabkan kekakuan otot dan kejang, yang selanjutnya mempengaruhi pita suaranya.
Dokter menjelaskan, SPS merupakan kelainan neurologis langka yang menyebabkan kekakuan otot dan kejang parah. Setelah bertahun-tahun menunjukkan gejala terkait kondisi tersebut, Celine membagikan dengan lengkap tentang masalah kesehatannya di postingan Instagram pada Desember 2022.
"Maaf, butuh waktu lama bagi saya untuk menghubungi kalian," buka Celine dengan suara bergetar sambil menatap kamera.
"Seperti yang kalian tahu, saya selalu terbuka, saya belum siap untuk mengatakan apa pun sebelumnya, tetapi sekarang saya siap."
Film ini dibangun berdasarkan energi dari ucapan itu. Dia berharap para penggemarnya jadi saksi perjuangannya dengan SPS.
Tapi ada satu hal yang membuat dokumenter itu mencekam. Ketika usaha buat mengatasi kejang yang memengaruhi suaranya, Celine mengonsumsi Valium hingga 90mg sehari yang juga bisa membantunya berjalan dan menelan.
"Saya bisa saja mati!" katanya tentang jumlah obat yang diminumnya yang hampir berakibat fatal.
(nu2/nu2)