The Exorcist yang Terus Diperas

Asep Syaifullah
|
detikPop
Film horor berdasarkan kisah nyata.
The Exorcist. Dok. Blumhouse Production
Jakarta - Sudah lima dekade sejak The Exorcist, berhasil menakuti penonton bioskop. Sekarang banyak film pengusir setan, yang meniru pengalaman itu dengan efek khusus yang lebih keren. Tapi The Exorcist yang dirilis 1973, sejauh ini belum tertandingi dalam pengalaman sinematik yang ganggu kenyamanan banget.

The Exorcist karya William Friedkin, bisa dibilang film horor terhebat yang pernah dibikin. Salah satu momen paling menakutkan dalam The Exorcist adalah ketika sebuah wajah muncul di layar saat Pastor Karras (Jason Miller) bermimpi.

Kesuksesan itu terus bikin The Exorcist diperas. Blumhouse seperti tak berhenti menguras kisah horor dari film The Exorcist meski film terbaru dari waralaba yakni Believer gagal.

Film tersebut mendapatkan respon yang cukup beragam meski didominasi dengan kritikan bahwa mereka gagal menyamai film aslinya.

Mike Flanagan pun akan mengambil posisi David Gordon Green sebagai sutradara dan juga salah satu penulisnya. Padahal Green awalnya yang merencanakan trilogi dari film tersebut, namun ia memilih mundur usai Believer dihujat.

Dilansir dari Variety, Flanagan pun sudah mengaku tak sabar untuk segera menggarap film yang begitu dicintainya itu.

''The Exorcist adalah salah satu alasan aku menjadi filmmaker dan ini merupakan kehormatan diberikan kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru, berbeda dan menyeramkan dari semesta ini,'' tuturnya.

''Reuni dengan teman-temanku di Blumhouse, dengan mereka yang telah membantuku membuat karya favoritku membuat semuanya jadi tambah menyenangkan,'' tambah sutradara The Fall of the House of Usher itu.

Sementara itu CEO dari Blumhouse, Jason Blum, juga menyambut Flanagan dengan hangat. Ia menyebutkan jika sang sutradara punya visi yang menarik dan sudah tak sabar untuk melihat bagaimana reaksi para penonton menyaksikan film tersebut.

The Exorcist: Believer dirilis pada Oktober 2023 dan mencatatkan pendapatan secara global sebesar $ 134 juta atau senilai Rp 2,1 triliun. Sayangnya film itu mendapatkan kritikan dan jadi bahan candaan di media sosial sebagai film usang dengan ide yang tak berkembang.


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO