Hanung Bramantyo soal Tuhan Izinkan Aku Berdosa: 50 Persen Novel

Hanung menyebutkan jika kisah tersebut memang harus dimodifikasi dan tak bisa dihadirkan secara mentah seperti apa yang disuguhkan Muhiddin di novelnya. Apalagi dirinya merasa belum ada ending yang cukup pada novel itu.
"Ya novel ini kan memoar soal seseorang yang sudah terluka hatinya dan kepercayaannya sehingga berisikan kemarahan. Muhidin juga sudah melakukan revisi berupa penghalusan dari ungkapan batin si Nidah Kirani itu menjadi sebuah karya sastra yang cukup menarik."
"Tapi ini sebuah karya memoar, ya memang ketika ditulis belum menemui ending karena hanya gugatan saja ya endingnya di sini cuma menjadi pelacur saja karena bentuk kemarahan pada Tuhan," ungkapnya.
Ia pun merasa cukup bahaya jika hanya menyajikan cerita mentah dari novel itu yang mana kemungkinan disaksikan oleh anak-anak muda. Sutradara berusia 48 tahun itu pun mengingat jika dirinya saja cukup syok saat membaca novel tersebut pada 2010, lantas bagaimana dengan mereka yang menyaksikan di layar lebar?
Tak hanya itu saja, ia pun ingin memberikan ending yang cukup untuk kisah Kiran tersebut.
![]() |
"Dalam film saya justru harus punya ending yang selesai, bukan seperti di novel karena sangat berbahaya. Makanya saya lanjutkan perjalanan Nidah yang tadinya menjadi seorang pelancur kemudian apa selanjutnya, kayaknya sayang sekali seseorang yang punya modal iman kuat tiba-tiba dilecehkan masa patah begitu saja," ujar Hanung.
Untuk mewujudkan ending sesuai dengan visinya, ia dibantu oleh Ifan Ismail pun menambahkan kelanjutan kisah dari Kiran setelah di novel tersebut. Ia pun menyebutkan hanya 50 persen saja porsi yang diambil dari novel itu dan sisanya merupakan rekaan atau fiktif yang diserap dari kisah nyata di sekitarnya.
Bagi Hanung Kiran harus memiliki motif lainnya dan tak hanya sekadar meluapkan kemarahannya saja atas semua yang menimpanya. Hal itu yang disebutnya sebagai misi.
"Makanya saya lanjutkan ke pada misi yang sebetulnya di dalam novel itu disebutkan jika orang-orang yang melakukan pelecehan adalah orang yang munafik. Dan misi Nidah adalah membongkar orang-orang munafik itu, dengan cara apa pun," pungkasnya.
(ass/dar)