9 Tahun Mad Max: Fury Road, Salah Satu Film Aksi Terbaik Sepanjang Masa

Memulai film pertamanya di franchise ini pada 1979, Mad Max menjadi salah satu film sci-fi yang dinikmati dan mendapat tempat tersendiri di hati penontonnya.
Saat itu sang sutradara George Miller merekrut Mel Gibson untuk memerankan karakter utamanya Max Rockatansky. Gibson sendiri melanjutkan perannya bersama Miller hingga seri ke 3 dari Mad Max saga sebagai Max.
Setelah film ketiganya, Miller dan Gibson memutuskan untuk melanjutkan film keempatnya yang dijadwalkan untuk memulai syuting di tahun 2001.
Sayangnya proyek tersebut dibatalkan karena adanya tragedi 9/11 pada September 2001. Di saat itu juga dolar Amerika turun yang mempengaruhi turunnya dolar Australia. Hal ini menyebabkan adanya pembengkakan dana di biaya produksi.
Setelah penundaan yang cukup lama, Miller memutuskan untuk kembali melanjutkan saganya. Namun karena lamanya jangka waktu dari proyek sebelumnya, Miller memutuskan untuk merecast karakter Max dikarenakan Gibson yang dirasa sudah terlalu tua untuk memerankan karakter Max.
![]() |
Setelah melewati berbagai proses casting, Tom Hardy diputuskan untuk menjadi karakter Max selanjutnya. Hebatnya sang aktor lamanya berbesar hati menerima hal tersebut, Tom Hardy pun diajak berdiskusi bersama Gibson untuk penjelasan karakter Max selama berjalannya seri dari film Mad Max.
Walau dengan adanya penundaan, proses kreatif dalam pengembangan cerita selama pra produksi tak menghalangi Miller untuk menyusun ceritanya.
Terkuak bahwa ide cerita dari Mad Max: Fury Road telah lama terpikir oleh sang sutradara. George Miller mengatakan bahwa dua tahun setelah rilisnya Mad Max Beyond Thunderdome di 1985, ia sudah menyiapkan cerita hingga dua film kedepannya.
Dengan adanya berbagai kendala dan masalah, tak membuat kelanjutan dari saga Mad Max ini berakhir. Film ini akhirnya berhasil selesai dan rilis di seluruh dunia pada 2015.
Film ini terbilang menjadi salah satu film aksi terbaik bukan tanpa alasan. Dari desain produksi otentik dan realistik, hingga sinematografi yang cantik membuat visual di film ini terasa khas.
Hal ini terjadi karena prosesi syutingnya juga memakan budget yang besar karena sebagian adegan menggunakan practical effect sehingga menimbulkan kesan realistis. CGI yang digunakan hanya untuk memberikan efek badai, pewarnaan badai, dan menghilangkan kabel-kabel stunt.
Dari berbagai aspek tersebut lah film ini layak terbilang menjadi salah satu film aksi terbaik sepanjang masa. Film ini juga berhasil sukses di ranah festival setelah mendapat 6 piala dalam ajang Academy Awards.
Namun film ini terbilang merugi dari sisi komersilnya. Walaupun film ini berhasil mendapat 375 juta dollar, film ini masih merugi karena anggaran pemasarannya yang meledak. Walau dengan title film aksi terbaik akhirnya film ini meninggalkan luka karena merugi hingga 40 juta dollar.
(ass/ass)