Tuhan Izinkan Aku Berdosa Tayang 22 Mei, Aghniny Haque Antusias Banget

MVP Pictures bakal merilis film Tuhan Izinkan Aku Berdosa di seluruh bioskop Tanah Air. Ini merupakan film yang diproduseri Raam Punjabi dan disutradarai Hanung Bramantyo.
Film ini diadaptasi dari novel best seller Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan. Bertepatan pada hari Kartini, MVP merilis poster dan teaser trailer Tuhan Izinkan Aku Berdosa.
Dalam teaser tersebut memperlihatklan awal perjalanan kisah Kiran yang diperankan oleh Aghniny Haque.
"Sudah menjadi komitmen dari MVP Pictures untuk menyajikan film-film dengan tema-tema variatif yang bisa dinikmati masyarakat Indonesia. Saya sangat bangga dengan film ini. Tuhan Izinkan Aku Berdosa merupakan salah satu karya terbaik Hanung. Saya berharap masyarakat bisa menerima pesan baik yang ingin disampaikan film ini," ujar Produser Raam Punjabi dalam keterangan yang diterima, Rabu (24/4/2024).
Hanung Bramantyo meyakini 22 Mei 2024 adalah waktu yang pas untuk merilis karya terbarunya itu di seluruh bioskop Tanah Air.
"Setelah melihat respons yang positif dari penonton di festival dan special screening terkait isu yang penting sekaligus sensitif yang dihadirkan di film ini, saya rasa 22 Mei 2024 adalah waktu yang sangat tepat untuk merilis Tuhan Izinkan Aku Berdosa," ujar Hanung Bramantyo.
Aghniny Haque merasa antusias melihat karakter dirinya yang berbeda di film Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Selama ini dirinya sangat identik dengan film aksi dan horor.
"Selama ini aku identik dengan film aksi atau horor, aku tertantang banget memerankan tokoh Kiran yang karakternya sangat berkembang dari awal hingga akhir film. Makanya aku excited banget film ini akhirnya tayang di bioskop," ucap Aghniny Haque.
Baca juga: Tuhan, Izinkan Aku (Menjadi Pelacur) Berdosa |
Tuhan Izinkan Aku Berdosa dibintangi oleh Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Andri Mashadi, Donny Damara, Samo Rafael, Nugie dan Ridwan Raoul Rohaz. Di sini penikmat film akan mengikuti perjalanan Kiran yang mengabdikan masa mudanya untuk kebajikan, terseret ke dalam jurang kehancuran oleh serangkaian pengkhianatan.
Kekecewaan yang dirasakan mendorong Kiran untuk menggunakan keyakinannya dengan cara yang membingungkan, membawanya pada petualangan berbahaya dan menguji batas moralnya. Saat tindakan pemberontakannya tak cukup, Kiran memutuskan untuk meningkatkan permainannya, menghadapi bahaya yang mengancam dan membawanya ke dalam kebijaksanaan atau malapetaka.
(pus/ass)