Jimat! Piala Oscar Selamatkan Aktor Terbaik dari Eksekusi Zaman Nazi

Pemenang tahun pertama Oscar 1929 sebenarnya adalah Rin Tin Tin, anjing German Shepherd yang diselamatkan dari Prancis di masa perang 1918 oleh seorang anggota Angkatan Udara Amerika.
Rin Tin Tin lalu jadi salah satu bintang Hollywood paling populer di masa film bisu. Ia membintangi 27 film, empat di antaranya ditayangkan pada 1929. Tapi Academy of Motion Picture Arts and Sciences yang ketika itu baru saja dibentuk oleh pimpinan MGM, Louis B Mayer, gak ngasih piala buat seekor anjing.
Mereka berpikir jika memberikan seekor anjing, patung berlapis emas setinggi 34 cm berbentuk Ksatria Abad Pertengahan yang memegang pedang perang salib dan berdiri di atas gulungan film itu, bakal memberi citra yang salah.
Baca juga: Daftar Nominasi Oscar 2024 |
Jadi meski Rin Tin Tin mendapat suara terbanyak dalam penjurian aktor terbaik tahap pertama, Academy melakukan pemungutan suara tahap kedua dengan calon hanya aktor manusia. Rumor tersebut tertuang dalam tulisan Susan Orlean, dalam biografi anjing tersebut.
Harus kamu tahu juga, ketika itu, nominasi Oscar hanya buat pemilihan aktor terbaik saja. Berbeda dengan era modern yang memiliki puluhan kategori.
Sementara dari sisi penghargaan, Oscar gak banyak berubah. Oscar cuma memberi patung, sejak ajang perdana yang digelar di Hotel Hollywood Roosevelt itu. Patung yang ikonik itu memang legendaris, dengan tahap awal dirancang pada secarik kertas oleh Cedric Gibbons, direktur seni MGM yang lantas dijadikan patung oleh seniman LA, George Stanley.
Stanley membentuk patung itu mengambil contoh dari Emilio Fernandez, figuran Hollywood berusia 20 tahun yang diminta untuk berpose telanjang. Cerita yang dilansir dari BBC itu memang menambah bumbu Oscar.
Resminya, patung tersebut dinamakan Academy Award of Merit, sampai semua orang di Hollywood mengenalnya sebagai Oscar sejak 1934. Academy sendiri menggunakan nama itu pada 1939.
Ada berbagai versi mengenai asal mula nama Oscar muncul. Cerita pertama adalah ketika pustakawan Academy, Margaret Herrick, melihat patung itu untuk pertama kalinya. Ia mengatakan patung itu mirip dengan pamannya bernama Oscar.
Sementara suara dari aktris Bette Davis juga dipertimbangkan. Ia mengaku menemukan nama untuk piala itu berdasarkan suami pertamanya, Harmon Oscar Nelson.
"Saya yakin, saya adalah orang pertama yang memberi nama patung itu ketika saya menerima satu untuk penampilan saya di 'Dangerous', dibuat pada tahun 1935. Saya menikah pada waktu itu dengan Harmon O Nelson Jr. Untuk waktu yang lama, saya tidak tahu apa nama tengahnya. Suatu hari saya menemukan bahwa itu adalah Oscar, dan ini merupakan nama panggilan yang sangat cocok untuk patung Academy," tuturnya dalam sebuah wawancara pada 1955 yang diabadikan oleh penulis film dan sejarawan, Allan R Ellenberger.
Piala tersebut aslinya terbuat dari tembaga berlapis emas yang diciptakan oleh CW Shumway & Sons Foundry di Illinois. Pada pertengahan tahun 30-an, tembaga itu diubah menjadi logam perak dilapisi oleh emas murni 24 karat.
Oscar saat itu terlihat sangat indah buat dipajang di lemari para pemenangnya. Sejak tahun 1982, pembuatnya adalah RS Owens & Company, Chicago. Jumlah total penghargaan sejauh ini lebih dari 3.000 piala.
Tapi ada cerita yang juga paling menyedihkan pada 1942, ketika ada krisis logam. Piala itu dibuat dari plester lalu dicat, para penerimanya pun baru bisa menggantinya dengan emas setelah perang berakhir.
Barulah sejak 1950, piala tersebut sudah mulai bisa diuangkan. Ketika itu, baik penerima maupun pewarisnya, bisa menjual Oscar ke Academy dengan harga USD 1.
Baca juga: 5 Film Korban Oscar Snubs 2024 |
Pada 2011, Beatrice Welles, anak perempuan Orson Welles, melelang Oscar yang dimenangkan ayahnya pada 1942, lewat film Citizen Kane sebagai naskah asli terbaik. Patung itu berhasil dilelang USD 861.542 atau lebih dari Rp 1 miliar.
Sebenarnya, patung Oscar gak punya nilai. Tapi ingat Emil Jannings, sang peraih Oscar perdana yang disebut di awal berita ini. Dia menganggap piala itu seperti jimat, terutama saat akhir Perang Dunia II.
Jannings yakin benar Oscar punya keampuhan buat membebaskannya dari tentara Sekutu yang kala itu merangsek masuk ke kawasan Jerman, menangkap siapa saja yang dicurigai sebagai anak buah Adolf Hitler.
"Saya punya Oscar!" teriaknya dengan harapan dapat dikasih kemudahan. Meski dengan proses yang rumit karena dituduh sebagai Nazi, Jannings akhirnya selamat.
(nu2/nu2)