Adegan Action Pertama di Sejarah Film Ternyata Terinspirasi Kucing

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan film John Wick 3.
Cuplikan adegan di film John Wick. Dok. Lionsgate
Jakarta - Film memiliki banyak elemen di dalamnya dan juga terbagi atas beberapa genre yang terus berkembang. Seiring perjalanannya, ada salah satu yang cukup menarik yakni adegan action atau adegan laga.

Jika bicara soal adegan laga, ada banyak sekali potongan-potongan film yang memiliki adegan ikonik yang dihadirkan dalam beberapa film lintas genre. Mulai dari pertarungan Bruce Lee, aksi para Avengers melawan Thanos, Neo saat menghindari peluru hingga adu kekuatan dua tokoh horor Freddy vs Jason.

Semuanya punya elemen tersendiri yang membuat para penonton tertarik menyaksikannya dan salah satu hal penting adalah koreografi. Tanpa pengaturan gerakan yang ditampilkan di depan kamera, maka pertarungan tersebut hanya akan menjadi tontonan yang hambar saja, contohnya bayangkan jika John Wick (Keanu Reeves) hanya diam di tempatnya dan memakai pistol atau machine gun untuk membantai High Table, apa masih seru?

Tentunya koreografi juga tak akan indah tanpa adanya special efek atau visual efek yang dihadirkan untuk membuatnya menjadi terlihat lebih keren ataupun tampak lebih nyata, seperti adegan Patrick Swayze yang menggorok leher seorang pria di Road House atau adegan lainnya di film-film superhero.

Namun jika kita melihat ke dalam sejarahnya, ternyata adegan action justru berjalan lebih dulu tanpa adanya kedua elemen tersebut. Bahkan pemeran perdananya justru bukanlah manusia melainkan kucing dan masih dalam format film bisu.

Hal ini tersaji dalam film garapan William KL Dickson yang bertajuk The Boxing Cat. Dibuat pada 1894, atau era awal gambar bergerak di mana banyak orang mulai bereksperimen dengan menjajal dasar-dasar sinematik sehingga bisa menjadi seluas saat ini.

[Gambas:Youtube]



Pada salah satu percobaannya dilakukan oleh William yang melihat penampilan menarik dari penampilan kucing sirkus milik Henry Welton. Ia pun berencana untuk merekam pertunjukan mereka di Black Maria di New Jersey, studio film pertama di dunia yang dimiliki oleh Thomas Edison.

Di sana mereka pun merekam aksi dua kucing, Sullivan dan Corbett, yang beradu tinju dengan gloves di atas ring. Film berdurasi 22 detik itu pun digarap oleh tiga orang saja, Henry yang menjadi dalang (memegang kedua kucing tersebut), William Heise sebagai kameramen dan William KL Dickson menjadi sutradaranya.

Film itu pun disaksikan oleh masyarakat bukan melalui bioskop (karena belum ada) melainkan lewat Kinetoscope, di mana mereka harus antre untuk bisa menyaksikannya. Hasilnya pun memuaskan, semua penontonnya terhibur bahkan membuat sirkus Henry Welton jadi laris manis hingga mendapatkan panggilan ke berbagai daerah-daerah.

The Boxing Cat mungkin ditujukan sebagai sebuah tontonan komedi saja, namun dampaknya ternyata lebih jauh dari sana. Mereka pun menginspirasi banyak filmmakers lainnya untuk mengeksplorasi hingga membuat film (dokumenter) dari pertandingan tinju antar manusia dengan memakai regulasi khusus demi kepentingan visual.

Seperti The Corbett-Courtney Fight yang menjadi aksi olahraga pertama yang pernah direkam dalam format widescreen di tahun yang sama. Berdurasi 71 hingga 100 menit, film ini menampilkan pertarungan tinju antara Corbett melawan Bob Fitzsimmons di Nevada.

Bedanya film ini justru ditujukan untuk mendongkrak pertandingan tinju atau sebagai ajang promosi saja sehingga Luke McKernan menuliskan di bukunya, Cinema: The Beginnings and The Future jika tinjulah yang melahirkan sinema.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO