John Wick Gak Jadi Pria Tua yang Menyala

Film itu ramping, penuh gaya dan efisien. Itu juga yang ternyata bikin John Wick jadi pilihan tepat buat genre action.
Aksinya kejam dan mudah dibaca, pembawaan emosional ditambah universe yang menarik, bikin John Wick masuk deretan yang terbaik dalam waktu singkat.
Aksi Tepi Jurang Keanu Reeves
Salah satu alasan utama di balik sifat menawan Keanu Reeves adalah dedikasi pada hampir setiap peran. Terlepas dari kualitas film atau perannya, sang aktor akan membenamkan dirinya sepenuh hati.
Contoh paling mengesankan dari komitmen Keanu Reeves, terlihat dalam salah satu rangkaian adegan John Wick. Urutan baku tembak The Red Circle Club, adalah yang paling menonjol.
Di balik kerumitan adegan, Keanu ternyata cuma mempelajari aksi itu di hari syuting. Keanu Reeves menyita banyak waktu dan tenaganya buat film John Wick.
Sang aktor juga gak segan mempelajari manuver aksi yang rumit dan berbahaya. Ia sampai menghabiskan empat bulan berlatih di berbagai disiplin ilmu bela diri, seperti yang diungkapkan Chad Stahelski dalam wawancara dengan Collider.
Di antara disiplin ilmu yang diperoleh Reeves, termasuk jiu-jitsu Brasil dan Jepang, serta memperoleh teknik penanganan senjata dan menembak dari anggota Navy Seal dan SWAT.
Pelatihan ini membuahkan hasil karena Reeves mampu secara meyakinkan menggambarkan gerakan dan tindakan brutal Wick dengan cara yang memadukan gaya dan kepraktisan.
John Wick Awalnya Pria Tua
Sulit membayangkan aktor lain berperan sebagai John Wick selain Keanu Reeves. Sifat karakternya yang tetap terkendali dengan akting minimalis, membuatnya jadi sosok yang ikonik.
Namun, bintang film Point Break itu ternyata bukanlah pilihan pertama pembuat film.
Saat bikin John Wick, karier Keanu Reeves berada dalam kemerosotan. Selain itu, penulis Derek Kolstad, membayangkan sosok John Wick sebagai pria yang lebih tua berusia 60 tahunan.
Namun, semua berubah setelah Reeves menyatakan ketertarikan pada peran tersebut. Bahkan, Kolstad menulis ulang ceritanya agar sesuai dengan sang aktor.
John Wick kala itu masuk dalam status sebagai proyek film yang berisiko karena diproduksi dengan anggaran kecil yaitu USD 20 juta. Tim produksi pun harus menemukan cara inventif buat mengatasi kendala keuangan.
Pemeran figuran dan pemeran pengganti akhirnya gak banyak-banyak. Mereka cuma memakai keahlian merias buat mengubah penampilan para figuran.
Untungnya bagi tim kreatif, adegan perkelahian yang serba cepat ditambah fokus pada Keanu Reeves, bikin penonton gak punya kesempatan buat melihat pemeran pengganti yang tampil berulang.
John Wick Punya Judul Awal yang Kurang Menyala
Sebuah hal biasa sebuah film diubah judulnya sebelum dipasarkan. Tahu gak, judul pertama yang dipilih buat film itu adalah Scorn. Wah, untung saja nih semua berubah, justru karena kesalahan promosi.
Ketika itu, Keanu Reeves sering menyebut film yang dibintanginya sebagai John Wick, saat ditanya media. Ternyata kesalahan penyebutan sang aktor justru berkah tersembunyi.
Tahu kah kamu, dari mana asal nama John Wick itu? Nama pembunuh bayaran yang ditakuti dan dihormati itu ternyata diambil dari nama kakek penulis skenario Derek Kolstad.
Kolstad mengungkapkan, nama istri karakter tersebut, Helen, juga diambil dari nama mendiang neneknya.
(nu2/nu2)