Saat Anjing di Anatomy of a Fall Digadang Layak Masuk Oscar

Messi, anjing yang berasal dari ras Border Collie, menjadi salah satu sorotan dalam film garapan sutradara asal Perancis tersebut. Perannya sebagai Scoop, anjing penjaga yang menemani anak laki-laki buta bernama Daniel (Milo Machado-Garner).
Aksinya di sana benar-benar mencuri perhatian para penonton, khususnya pada adegan di mana Samuel (Samuel Theis) dituding bunuh diri dengan mengonsumsi aspirin secara berlebihan dan Daniel pun bersaksi jika Snoop sempat berbau tak sedap seperti habis muntah dan bertindak aneh seperti telah mengonsumsi aspirin milik sang ayah, Samuel.
Dalam persidangan Snoop pun diberikan aspirin tersebut untuk mengetes apakah ia bereaksi sama seperti yang diucapkan oleh Daniel. Sayangnya pil yang diberikan terlalu banyak dan Snoop pun mengalami overdosis hingga membuatnya tak bernafas dengan lidah yang menjulur keluar dengan mata terbuka.
Aksi ini pun menuai pujian dari para penonton, bahkan beberapa media tak ragu menuliskan jika kemampuan akting Messi sangat meyakinkan dan memainkan peran penting dalam alur cerita tersebut.
"Anjing yang menjadi aktor (dalam film itu) benar-benar handal dalam berakting mati, yang mana membuat Daniel panik dan membuat semuanya begitu meyakinkan dan akhir dari Anatomy of a Fall membuat semuanya makin masuk akal," tulis Screen Rant.
![]() |
Bagi sang sutradara, Messi sama pentingnya dengan para aktor lain di film tersebut dan ia pun memainkan peran yang penting untuk jalannya cerita. Bahkan dalam Cannes Film Festival 2023, mereka sengaja memberikan penghargaan khusus untuk Messi yakni Palm Dog sebagai bentuk penghargaan pada aktingnya.
"Salah satu dari (akting) terbaik yang pernah kami lihat," bunyi pernyataan resmi festival tersebut usai memberikan penghargaan itu.
Hal ini pun membuat beberapa pihak berharap agar Oscar melakukan hal serupa untuk Messi. Kejadian ini juga sempat terjadi pada Oscar pertama yakni pada 1929 di mana mereka memberikan penghargaan Best Actor pada Emil Jannings lewat penampilannya di The Way of All Flesh (1927) dan The Last Command (1928).
Sayangnya muncul rumor jika Emil Jannings bukanlah juara sesungguhnya, karena para juri The Academy ternyata lebih memilih Rin Tin Tin, anjing dari ras German Shepherd, yang telah terjun ke dunia hiburan sejak awal 1920-an lewat film Where the North Begins (1923).
![]() |
Mereka pun memutuskan untuk melakukan voting ulang dan tak memasukan nama Rin Tin Tin karena takut ajang tersebut tak akan dianggap serius karena memasukan seekor anjing sebagai nominasinya.
Kejadian hampir serupa juga terjadi pada Oscar 1985 di mana pada kategori Best Adapted Screenplay muncul beberapa nama di antaranya adalah P.H Vazak yang bersaing dengan Peter Shaffer (Amadeus, yang kemudian menjadi pemenangnya), Bruce Robinson (The Killing Fields), David Lean (A Passage to India) dan Charles Fuller (A Soldier's Story).
P.H Kazak bersama Michael Austin sendiri mewakili film Greystoke: The Legend of Tarzan yang diproduksi oleh Warner Bros. Namun yang tak diketahui para juri jika sebenarnya Kazak adalah nama seekor anjing milik Robert Towne yang memilih namanya dihapus dari kredit film itu karena permasalahan kreativitas di naskahnya dan meminta untuk digantikan oleh anjingnya.
(ass/dar)