Jourdy Pranata dan Kekagumannya Pada Raihaanun

Dalam wawancaranya bersama detikcom, bintang Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN) itu memberikan pujian pada aksi Raihaanun dalam film 27 Steps of May. Ia mengaku terpukau melihat aksinya kala berperan sebagai May, seorang penyintas pemerkosaan pada Mei 1998.
Menurutnya karakter May di dalam film itu sangat sulit namun dapat dimainkan dengan begitu apik oleh Raihaanun. Hal ini pun membuatnya kian yakin untuk terjun ke dunia seni peran dan menggali kemampuannya agar lebih baik lagi.
"Untuk film yang membuat gue yakin untuk terjun ke dunia film ini itu kayak 27 Steps of May yang membuat gue kayak, 'Oh bisa ya akting Raihanun kayak gitu itu bagaimana caranya.' Terus film-film Reza Rahadian kayak dia bisa jadi Pak Habibie dan Benyamin, kayak kok bisa seorang manusia jadi manusia lain.
"Film 27 Steps of May itu kenapa gue mention karena kesulitan untuk aktor memainkan itu tuh berat banget, layernya banyak dan risetnya juga bingung karena dia kan penyintas," ungkapnya.
Ia pun masih terngiang-ngiang dengan sebuah adegan dari film tersebut yang membuatnya takjub akan penampilan akting dari seorang aktor. Ada dua nama yang disebut olehnya pada adegan itu yakni Lukman Sardi yang berperan sebagai Ayah May, petinju yang juga menjadi korban kerusuhan Mei 1998.
"Kayak adegan kebakaran di mana dia (May) nggak mau meninggalkan ruangan itu, gimana caranya Mas Lukman (Sardi) sebagai bapak maksa dia yang punya trauma luar biasa. Itu sangat berkesan dan gue tahu itu susah banget," ucapnya antusias.
![]() |
27 Steps of May sendiri merupakan film drama yang disutradarai Ravi Bharwani dan dirilis pada 2019. Film ini pun ditayangkan dalam beberapa festival film Internasional seperti Bengaluru International Film Festival (Biffes), Mar Sharm El Sheikh Asian Film Festival (SAFF) dan Cambodia International Film Festival (CIFF).
Aksi Raihaanun dalam film tersebut pun membuatnya diganjar penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia.
Selain itu Jourdy pun turut memberikan pujian pada film aksi dari Timo Tjahjanto yakni The Night Comes for Us yang dirilis pada 2018. Menurutnya itu adalah film aksi terbaik yang pernah dibuat oleh sineas Tanah Air dan membuatnya makin tertantang untuk mencicipi genre film aksi.
"Adegan yang bikin gue takjub dengan perfilman Indonesia juga di film The Night Comes for Us, menurut gue film action yang paling juara itu filmnya Mas Timo (Tjahjanto). Adegan-adegannya believable gitu, CGI dan efek kamera itu terasa asli banget. Makanya kepada sutradara dan produser film action tolong undang Jourdy, karena merasa tertantang memainkan film action. Mungkin itu salah satu genre yang belum tersentuh sama gue," pungkasnya.
(ass/dar)