Light Shop: Drakor Horor yang Seru
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Kalau kamu lagi cari drakor yang penuh misteri dan emosi, Light Shop bisa jadi pilihan yang pas banget! Jadi, ceritanya ini berfokus pada sebuah toko lampu kecil yang letaknya di gang kumuh. Pemiliknya seorang pria bernama Jung Won Young (diperanin sama Jun Ji Hoon) yang nggak tampak seperti orang yang punya toko spesial. Tapi tunggu dulu, jangan salah, toko lampu ini punya keunikan yang bikin setiap pengunjungnya merasa... beda!
Gimana nggak, toko lampu ini bukan cuma jadi tempat buat beli lampu biasa, tapi jadi semacam tempat "pelarian" buat orang-orang yang bawa masalah hidup berat. Mulai dari mereka yang lagi di ujung tanduk antara hidup dan mati, sampai arwah yang udah nggak ada di dunia ini. Semua datang ke toko itu dengan beban dan masalah masing-masing, yang pastinya bikin kita ikut terbawa perasaan.
Nah, cerita utamanya berfokus pada enam orang pelanggan yang jadi tokoh utama dalam drakor ini. Mereka semua punya trauma masa lalu yang bikin mereka terjebak dalam kebingungannya sendiri. Masing-masing dari mereka berusaha cari jawaban, dan semua jalan mereka mengarah ke toko lampu milik Jung Won Young. Ada sesuatu di toko ini yang bisa jadi kunci jawaban atas semua kebingungan mereka.
Tentu aja, toko ini punya lampu misterius yang nggak boleh sembarangan disentuh. Tapi, lampu itu ternyata lebih dari sekadar barang dagangan. Lampu itu adalah kunci yang bisa membuka pintu masa lalu, masa kini, dan masa depan para tokoh ini. Seru banget, kan? Kalau kamu suka cerita yang penuh teka-teki dan karakter-karakter yang punya cerita mendalam, Light Shop siap bikin kamu terus penasaran!
Baca juga: 10 Drakor Paling Sigma 2024 |
Review:
Ada sebuah gang yang sangat gelap, membentang di sebuah jalan. Tidak ada sumber cahaya, suara pun sepertinya sirna. Semua orang yang melewati gang ini hanyalah orang-orang yang terpaksa. Namun jika kamu berhasil mencapainya, kamu akan melihat satu-satunya toko yang bersinar terang. Toko lampu itu menjadi satu-satunya bangunan yang unik karena ia satu-satunya bangunan yang menawarkan cahaya.
Seorang laki-laki, Kim Hyun-min (Uhm Tae-goo) selalu melihat seorang perempuan (Kim Seol-hyun) di halte bus dengan koper besarnya. Ia duduk dengan ekspresi kosong sementara tangannya memainkan bangun. Ia bahkan tidak peduli kalau hujan membasahi seluruh bajunya. Hyun-min baru tahu ada yang aneh dari perempuan ini ketika ia mengundang si perempuan pucat ke dalam apartemennya.
Perempuan tersebut bukan satu-satunya makhluk aneh yang ada di daerah ini. Joo Hyun-joo (Shin Eun-soo), seorang gadis SMA yang pulang sekolah tiap malam juga harus menemui beberapa makhluk aneh setiap hari. Di gang tersebut, ia melihat seorang perempuan yang makin lama berubah menjadi tinggi. Begitu sampai di toko lampu, pemiliknya memberikan wejangan, "Jangan kaget kalau kamu mulai melihat keanehan." Tapi ketika keanehan terus mengejar mereka, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?
Dibuat oleh penulis yang mempersembahkan Moving, salah satu drama Korea terbaik tahun lalu, Light Shop adalah sebuah kejutan yang sangat menarik. Sebagai penonton yang tidak familiar dengan webtoon-nya, Light Shop menghadirkan kejutan yang tak berhenti. Dari konsep genre yang ditawarkan sampai eksplorasi karakter-karakternya, Light Shop tidak kekurangan bahan untuk membuat penontonnya anteng sampai episode terakhir.
Sebagai serial horor, Light Shop lebih dari berhasil untuk membuat saya merasa ketakutan. Dibantu dengan sinematografi, visual efek dan tata suara yang apik, tiga episode pertama Light Shop adalah teror-teror kecil yang akan membuat pecinta horor kesenangan. Cara menakut-nakutinya memang bukan jump scare seperti kebanyakan film horor zaman sekarang. Tapi justru itu yangt makin membuat Light Shop terasa ngeri. Bayangkan kamu jalan sendirian di gang lalu tiba-tiba orang lain berubah menjadi semakin tinggi. Atau bayangkan kamu terjebak dengan laki-laki misterius basah di dalam lift yang tiba-tiba membanjiri ruangan sempit itu dengan air dari dalam tubuhnya.
Seperti halnya Moving bukan hanya drama Korea ber-genre superhero, Light Shop juga melakukan hal yang sama. Serial sepanjang 8 episode ini bukan hanya sekedar teror. Saya tidak akan spoiler tapi yang jelas Light Shop berubah menjadi emosional ketika ia menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Di bagian ini, ketika akhirnya penulis skrip Kang Full mengenalkan semua karakternya dan apa yang terjadi dengan hidup mereka, Light Shop berubah menjadi drama yang sangat memikat. Mulai dari hubungan sepasang kekasih, kisah anak sekolah, kisah orang tua dan anak sampai kisah seorang pekerja. Semuanya menawarkan drama yang variatif dan sama menariknya. Jangan kaget kalau kamu tiba-tiba menitikkan air mata saat akhirnya paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Belum lagi karakter Kwon Young-ji (Park Bo-young), seorang suster yang nantinya menjadi benang merah kisah ini. Ada satu momen antara karakternya dengan pasien di parkiran rumah sakit yang akan membuat siapa pun tersentuh.
Satu-satunya kekurangan Light Shop (yang tidak dipunyai Moving) adalah temponya yang lumayan lambat. Butuh separuh musim bagi drama Korea ini untuk mengungkapkan apa yang terjadi. Sementara selama itu, Light Shop keasyikan bermain-main untuk mengatur kengerian yang terasa agak repetitif. Tapi selain itu, Light Shop tampil prima. Kim Hee-won, aktor senior yang memulai debut penyutradaraannya di drama ini, tahu bagaimana cara mengarahkan aktor. Kemampuan teknisnya juga patut dipuji.
Dengan ending yang mengharu biru dan pancingan musim kedua yang luar biasa menarik perhatian (jangan cari infonya, tahu sendiri jauh lebih asyik), Light Shop adalah kejutan menarik di akhir tahun. Ia berhasil menjadi sesuatu yang sangat berbeda di akhir episode dan itu yang membuat semua orang penasaran dengan apa yang terjadi di bab berikutnya.