The Shadow Strays: Aurora Ribero Si Senggol Bacok
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
13 (Aurora Ribero) merupakan seorang pembunuh bayaran di dalam organisasi internasional yang dikenal dengan nama The Shadow. Ia merupakan didikan terbaik yang dibina oleh instruktur Umbra (Hana Malasan). Namun dalam sebuah misi, ia terdistraksi dengan seorang geisha hingga nyaris kehilangan nyawa.
Ia pun akhirnya dipaksa rehat sejenak di Jakarta sambil menunggu tugas berikutnya. Namun panggilan tugas dari Umbra dan The Shadow tak kunjung datang, hingga akhirnya ia pun bertemu dengan bocah berusia 11 tahun yang bersusah payah merawat ibunya yang merupakan pecandu narkoba, Monji (Ali Fikri).
Keduanya mulai dekat setelah Monji kehilangan ibunya akibat dibunuh oleh sekelompok orang yang disewa oleh Ariel (Andri Mashadi), anak politisi ternama yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Suasana kian pelik setelah Monji berniat balas dendam, namun malah disekap oleh mereka, yang membuat 13 kembali berlumuran darah.
Baca juga: Brothers: Keabsurdan Reuni Keluarga |
Review:
The Shadow Strays menjadi salah satu film yang dinantikan penonton pecinta adegan aksi hingga slasher. Banyak sekali adegan penuh darah yang ditampilkan oleh Timo Tjahjanto dalam durasi 143 menit.
Ia seperti tak ingin membuang-buang durasi untuk terlalu lama dengan adegan drama dan benar-benar menyiksa si bintang utama, Aurora Ribero, dengan puluhan pertarungan yang tentunya menguras stamina. Semua koreografinya pun dihadirkan dengan rapi dan membuat kita kembali teringat dengan The Raid dan juga John Wick, melihat kepiawaian 13 kala bertarung dengan katana dan pistolnya itu.
![]() |
Film ini menjadi salah satu bukti bagaimana Timo berhasil menemukan berlian di antara para aktor-aktor Tanah Air. Aurora Ribero yang lebih sering tampil di web series dan film-film drama tersebut diubahnya menjadi seorang mesin pembunuh dengan aura yang cukup menakutkan untuk didekati. Sepanjang film, ia hampir jarang sekali tersenyum ataupun tertawa. Dua jam lebih dia memasang ekspresi marah, kesakitan, dan penuh kebencian.
13 atau Nomi seolah dididik tak menjadi manusia pada umumnya, sehingga ia tak terlalu tahu bagaimana emosi lainnya. Tujuannya pun hanya satu yakni membunuh target atau lawannya, seperti yang ditunjukkan saat ia menghabisi Prasetyo yang diawali dengan adegan mirip Mike Tyson, meski telah dilumpuhkan oleh kelompok Ariel.
Baca juga: Smile 2: Sekuel yang Menggigit |
Akting memukau juga ditampilkan oleh Kristo Immanuel yang berperan sebagai Jeki. Ia menjadi ice breaker di dalam film tersebut untuk sedikit meredakan ketegangan di sana dan membawa warna lainnya yang membuat kita terhibur.
Pujian juga layak disematkan pada Batara Goempar yang membuat adegan pembuka yang indah seperti sebuah pastiche dari House of Blue Leaves dari Kill Bill. Kedua pembunuh ini diadu melawan ruangan yang penuh dengan pria bersenjata, menghadap mereka dengan pisau. Sungguh indah menyaksikan pembantaian itu dan ada banyak hal seperti itu di tempat kejadian.
![]() |
Untuk membuatnya berbeda dengan film lawas, mereka juga memberikan sentuhan modern yakni menggunakan thermal vision untuk menghasilkan efek yang luar biasa dan menggunakan riff inovatif pada sudut kamera untuk mengejutkan penonton ke tingkat yang lebih tinggi. Penggemar dioptri terpisah harus memperhatikan sinematografi film yang kompleks dan kaya tersebut.
Namun Timo Tjahjanto tidak puas dengan aksi, dan salah satu aset terbesarnya sebagai sutradara aksi dan horor adalah kemampuan untuk berinvestasi dalam menciptakan karakter yang sangat disukai, memiliki kekurangan, karismatik, menyenangkan, dan jahat. Kekuatannya adalah menanamkan karakter dua dimensi dengan motivasi yang kompleks, emosi yang dalam, dan humor, serta memilih aktor terbaik untuk mewujudkan karakter tersebut.
![]() |
Ada drama kemanusiaan yang nyata di balik adegan penuh kekerasan tersebut, yang membuatnya menjadi sangat relate dan menghibur untuk para penonton yang menyaksikannya. The Shadow Strays sangat cocok ditonton di kala kamu sedang lemas dan capek, karena film ini menyuguhkan energi yang luar biasa di balik semua adegan bunuh-bunuhannya.
Genre | action |
Runtime | 143 minute |
Release Date | 17 October |
Production Co. | Frontier Pictures XYZ Films Netflix Studios |
Director | Timo Tjahjanto |
Writer | Timo Tjahjanto |
Cast | Aurora Ribero as 13 / Nomi Hana Malasan as Umbra Taskya Namya as Soriah Kristo Immanuel as Jeki Andri Mashadi as Ariel |