House of the Dragon Musim 2 Eps 1: Anak Dibayar Anak

Sinopsis House of the Dragon

Setelah dua tahun, House of the Dragon 2 akhirnya dirilis HBO. Episode perdana di musim kedua ini berjudul a Son for a Son, atau episode kesebelas dari serial ini secara keseluruhan.

Episode ini juga memotret awal mula perang saudara. Sama kayak karya George R.R. Martin di Game of Thrones, prekuelnya ini juga gak langsung membawa kamu pada pertempuran berdarah.

Kematian seorang putra seperti belum cukup buat memulai kehancuran. Berbagai detail diramu, hingga terungkap dari masing-masing karakter ternyata punya niat berbeda dalam peperangan itu, membuatnya makin dramatis.

Review House of the Dragon:

A Son for a Son dibuka dengan lanskap Westeros dengan pegunungan dan laut bersihnya. Burung gagak beterbangan membawa pesan, hingga potret tembok tinggi bersalju yang dibuat khusus untuk The Night's Watch.

Pemandangan langsung dibawa ke Utara, wilayah kekuasaan Stark yang di era itu dipimpin Cregan. Sosok Cregan ditampilkan kedatangan tamu Jacaerys, putra Ratu Rhaenyra Targaryen. Cregan berjalan sambil memberi tahu tamunya adat istiadat di negeri itu, soal tugas adalah pengorbanan yang melampaui segalanya, bahkan darah.

Pembukaan musim yang brilian karena kamu diajak ke Westeros, 200 tahun sebelum Game of Thrones. Cregan Stark adalah karakter utama baru yang diperkenalkan di musim kedua, kakek buyut Ned Stark di Game of Thrones.

Di episode ini, kamu juga dibawa begitu dalam tentang penderitaan yang dirasakan oleh Ratu Rhaenyra. Dia melepas pelana dari naganya di pantai Stormlands ketika menemukan sisa-sisa peninggalan putra keduanya, Lucerys, yang dibunuh oleh Aemond Targaryen, kejadian penutup di musim pertama.

Dia juga gak bicara ketika putra sulungnya Jacaerys muncul di kamarnya, saat menyampaikan kabar baik tentang dirinya mendapatkan sekutu baru buat perjuangan mereka. Rhaenyra malah menangis.

Satu-satunya kata yang diucapkan Rhaenyra dalam serial berdurasi sejam itu adalah ketika kembali ke Dragonstone, saat para penasihat dan sekutunya memohon instruksi soal membangun benteng di The Riverlands dan mempertahankan blokade laut di King's Landing. Rhaenyra pun hanya mengucapkan: Saya ingin Aemond Targaryen.

Di sisi lain, kamu juga bakal disuguhkan cerita tentang bagaimana Raja Aegon II, memerintah Seven Kingdom. Gaya pemerintahannya masih begitu rentan, terlebih sang tangan kanan yang juga kakeknya, Ser Otto Hightower, terlihat lebih dominan bikin keputusan.

Sementara ibunya, Ratu Alicent Hightower, gak bisa hidup tenang. Dia seperti dikejar-kejar, menyimpan rasa was-was, bahkan mengirimkan surat kepada Rhaenyra yang gak berbalas. Hubungan intimnya dengan Lord Commander of the Kingsguard, Ser Criston Cole, juga terasa janggal karena kedudukan dan pelampiasan.

Tapi aspek utama dari a Son for a Son, adalah dendam Rhaenyra. Daemon dengan cepat melakukan perjalanan ke King's Landing. Dia menyamar di dermaga, bertemu dengan dua pembunuh bayaran, menginstruksikan: anak laki-laki dibayar anak laki-laki.

Kedua orang itu berhasil menembus tembok Red Keep. Mereka tiba di kamar cucu Alicent, mengancam Helaena dengan pisau, lalu memintanya buat menunjuk siapa di antara dua bocah itu yang berjenis kelamin laki-laki.

Tentu saja kejadian itu punya konsekuensi besar. Dendam gak cuma buat Rhaenyra, tapi juga kali ini buat keluarga Alicent. Perang api makin dekat karena korban kini sudah satu sama.

Rhaenyra yang menginginkan Aemond justru mengorbankan orang lain, atau itu cara kerja perang saudara? Hasrat buat balas dendam bikin mereka membabi buta, melempar serangan ke berbagai arah, entah siapa yang berdarah.