A Killer Paradox: Spesialis Pembunuh Penjahat

Sinopsis:

Lee Tang (Choi Woo-shik) berada di gang buntu. Hidupnya tidak berjalan kemana-mana. Sudah berbulan-bulan dia dibebaskan dari wajib militer tapi sekarang hidupnya stagnan. Mimpinya adalah mengunjungi Kanada tapi sehari-hari ia habiskan untuk berkhayal.

Prestasi tidak ada. Karir juga mandeg. Kerjanya sebagai kasir toserba tidak memberikan apa-apa selain kebosanan akut. Semua ini segera berubah. Malam itu ada dua orang pengunjung yang mengganggu. Dua-duanya mabuk tapi ini bukan masalah.

Yang menjadi masalah ketika Lee Tang pulang dan berargumen dengan salah satu bapak pemabuk. Kesal, Lee Tang memukul kepala si bapak dengan palu sampai meninggal dunia. Lee Tang tentu saja panik berat. Apalagi ketika detektif nyentrik bernama Jang Nan-gam (Son Suk-ku) terlibat untuk menyelidiki kasus ini. Yang membuat kasus ini menjadi semakin misterius adalah ketika si bapak yang dibunuh Lee Tang tadi ternyata adalah penjahat juga.

Review:

A Killer Paradox, serial terbaru Netflix yang diadaptasi dari webtoon karya Kkomabi, adalah sebuah thriller dengan bumbu komedi gelap yang pekat. Serial ini memang butuh sedikit waktu untuk menjadi tontonan yang seru tapi begitu Anda sampai di poin yang tidak bisa terelakkan (ketika karakter utama kita tersadar bahwa semua yang ia bunuh merupakan orang jahat), A Killer Paradox tidak bisa dihiraukan begitu saja.

Secara naratif, A Killer Paradox memang terbagi menjadi dua cerita. Cerita pertama adalah tentang perkenalan Lee Tang dan "kemampuan super"-nya. Setelah tidak sengaja membunuh si bapak-bapak pemabuk, Lee Tang mendapatkan blackmail dari seorang perempuan bernama Seo Yeo-ok (Jung Yi-seo) yang ternyata tidak buta.

Drama Korea A Killer Paradox Foto: Dok. Netflix

Yeo-ok tidak hanya menjadi saksi utama pembunuhan pertamanya tapi ia juga menyimpan bukti alat pembunuh. Lee Tang sudah menyiapkan sejumlah uang yang diminta Yeo-ok sebagai tutup mulut hanya untuk mendengar bahwa perempuan itu meminta nominal yang sama setiap bulannya.

Kesal, Lee Tang membunuh perempuan itu juga. Disinilah kemudian Lee Tang mengetahui bahwa semua orang yang ia bunuh ternyata adalah penjahat. Lee Tang tidak sendirian. Seperti halnya semua kisah pahlawan, ada sidekick yang ada disisinya.

Dia adalah Roh Bin (Kim Yo-han), seorang geek yang tidak hanya ahli komputer tapi juga tangkas dalam mengelabui gerakan detektif Jang Nan-gam. Roh Bin-lah yang nantinya akan membantu Lee Tang untuk "menumpas" kejahatan.

Paruh kedua A Killer Paradox kemudian bercerita tentang bagaimana kehadiran Lee Tang dicium oleh Song Chon (Lee Hee-joon), mantan rekrutan Roh Bin yang sudah lama menghilang. Entah kenapa, Song Chon terlihat begitu bernafsu untuk bertemu dengan Lee Tang dan mencari tahu bagaimana cowok itu selalu bisa membunuh orang-orang bersalah. Semua ini kemudian diramaikan dengan aksi kucing-kucingan detektif Jang Nan-gam yang mencarinya.

Disutradarai oleh Lee Chang-hee, A Killer Paradox adalah sebuah serial yang secara visual sangat stylish. Kemampuannya untuk menjelaskan cara kerja semesta yang sangat aneh berhasil diterjemahkan dengan baik melalui bahasa visual yang keren.

Drama Korea A Killer Paradox Foto: dok. Netflix

Penggunaan gaya editing match cut yang dominan, kapan ia menaruh adegan slow-motion dan cara dia mengaburkan imajinasi dan realita membuat serial ini begitu asyik untuk dikunyah. Bahkan kalau pun secara plot serial ini berpencar ke berbagai penjuru (terutama di tiga episode terakhir), A Killer Paradox tetap bisa dinikmati dengan enak.

A Killer Paradox bukannya tanpa kekurangan. Ia tidak mengeksplor lebih banyak tentang latar belakang karakternya. Lee Tang sendiri masih misteri. Dari mana kemampuan ini atau kemana baru muncul sekarang tidak begitu dijelaskan. Penjelasan tentang kejahatan korban Lee Tang juga tidak dieksplor lebih banyak.

Tapi bahkan dengan ini, A Killer Paradox tetap menjadi tontonan yang adiktif. Dengan selera humor yang unik dan ketegangan yang solid, A Killer Paradox adalah serial misteri yang menyenangkan.