K-Pop Demon Hunters sensasi global emang fakta ril. Gimana gak, coba? Film animasi ini mecahin rekor penonton dalam sejarah Netflix. Sebelumnya gak ada tuh tayangan yang ditonton lebih dari 300 juta kali.
K-Pop Demon Hunters digarap Netflix bareng Sony Pictures Animation. Secara studio gak lokal Korea, meski cerita dan identitas budayanya kental Negeri Ginseng banget.
Hal itu kemudian bikin sebagian penonton bertanya-tanya nih. K-Pop Demon Hunters ini termasuk produk Korea alias K-content kayak K-Drama, gak ya?
Sutradara Maggie Kang menjawab teka-teki itu. Dia menegaskan kalau K-Pop Demon Hunters adalah produk Korea.
"Kalo menurut aku sih ril K-content," katanya saat menghadiri acara JoongAng 60th Anniversary Global Media Conference di Lotte Hotel, Seoul, beberapa waktu lalu.
Maggie ngejelasin alasannya. Pertama, dia orang Korea. Kedua, ide buat bikin K-Pop Demon Hunters datang dari dia sendiri.
So, menurut sutradara imigran yang kini menetap di Kanada itu, dua fakta tersebut udah cukup untuk ngecap K-Pop Demon Hunters sebagai produk lokal Korea. Kalau kurang, dia punya fakta lain.
"Kita juga punya banyak seniman animasi orang Korea yang berkontribusi sepenuh hati buat K-Pop Demon Hunters. So, menurutku karena jiwa film ini adalah Korea, jadi otomatis ini jadi film Korea," katanya dilansir dari Korea JoongAng Daily pada Sabtu (15/11/2025).
K-Pop Demon Hunters jadi fenomena global. Gak cuma filmnya aja yang sukses, soundtrack-nya pun gacor abis.
Lagu Golden yang dinyanyikan EJAE, Audrey Nuna, dan Rei Ami masuk sebagai nominasi Grammy 2026.
Lagu Golden dan album K-Pop Demon Hunters dapat lima nominasi di Grammy 2026. Di antaranya Song of the Year (lagu Golden) dan Best Pop Duo/Group Performance (lagu Golden).
Trus juga dapat nominasi Best Song Written For Visual Media (lagu Golden) dan Best Remixed Recording (David Guetta sebagai remixer lagu Golden). Terakhir ada Best Compilation Soundtrack For Visual Media (untuk album K-Pop Demon Hunters).
(aay/mau)