Agensi Bantah Kim Soo Hyun Ada Kaitannya dengan Utang Kim Sae Ron

Dalam pernyataan resmi yang dirilis, Gold Medalist menegaskan Kim Soo Hyun sama sekali gak terlibat dalam masalah keuangan yang dihadapi Kim Sae Ron. Bahkan, mereka yang meminta Soo Hyun untuk mengabaikan pesan dari Kim Sae Ron.
Menurut Gold Medalist, saat Kim Sae Ron menghubungi Soo Hyun, dia sudah bukan bagian dari agensi dan juga tidak memiliki pemahaman hukum yang cukup terkait utangnya. Jadi, agensi langsung turun tangan agar semuanya ditangani secara profesional.
"Dia telah meninggalkan agensi dan tidak memiliki pengetahuan hukum yang cukup mengenai utangnya. Hal ini membuatnya menghubungi Kim Soo Hyun, yang tidak terlibat dalam masalah tersebut," ujar Gold Medalist, dikutip dari Koreaboo, Sabtu (15/3/2025).
Lebih lanjut, agensi menyebut Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron sudah gak berhubungan dekat selama empat tahun sebelum pesan itu dikirimkan. Jadi, wajar kalau Soo Hyun langsung berkonsultasi dengan agensinya sebelum mengambil tindakan apa pun.
Faktanya, menurut Gold Medalist, sengketa keuangan antara Kim Sae Ron dan perusahaan sudah selesai sejak Maret 2024. Pihak hukum mendiang bahkan berterima kasih kepada agensi atas dukungan yang diberikan selama ini.
Utang tersebut akhirnya dihapus tanpa tuntutan pembayaran kembali, dan agensi memastikan Kim Sae Ron tidak menanggung kewajiban pajak tambahan akibat penghapusan utang itu.
Namun, yang jadi perdebatan adalah munculnya spekulasi kematian Kim Sae Ron masih dikaitkan dengan masalah finansial ini. Gold Medalist langsung membantah keras tuduhan tersebut.
"Mengaitkan kematiannya, yang terjadi setahun kemudian, dengan masalah finansial ini adalah spekulasi yang ekstrem dan tidak berdasar," tegas agensi.
Pernyataan resmi ini juga menekankan Kim Soo Hyun sama sekali gak pernah terlibat secara pribadi dalam urusan utang Kim Sae Ron.
"Sengketa keuangan itu murni terjadi antara Gold Medalist dan Kim Sae Ron. Dugaan bahwa Kim Soo Hyun secara pribadi meminjamkan uang kepadanya atau menekannya untuk membayar kembali tidak berdasar," tutur agensi.
(ass/ass)