K-Spotlight

Welcome Back, IU!

Atmi Ahsani Yusron
|
detikPop
Foto IU untuk album mini (EP) The Winning.
(Foto: dok. EDAM Entertainment) Foto IU untuk album mini (EP) The Winning.
Jakarta -

Penantian UAENA akhirnya terbayar lunas dengan perilisan album baru IU The Winning. Album mini (EP) keenam yang dikeluarkan sang solois Korea Selatan berselang tiga tahun setelah perilisan album Pieces (2021) ini menjadi awal yang baru buat IU dari segi karier hingga visi soal musik. Hari ini, Kamis (22/2/2024), semua lagu dalam album The Winning masuk chart Melon Top 100 dengan Love Wins All yang jadi juaranya.

IU kembali melanjutkan cerita soal growing up di album ini. Memang umur/usia selalu jadi hal yang sakral dalam setiap perilisan album pemilik nama asli Lee Ji Eun itu. Setiap era perilisan IU selalu mencoba menggarisbawahi perubahan usianya dari dekade ke dekade, mengisi lagu-lagunya dengan cerita yang relatable buat orang-orang yang ada di rentang usia tersebut.

IU memulai kariernya di industri musik dengan album Lost and Found (2008), debut lewat lagu berjudul 'lost child (MIA)' yang sangat berbeda dari lagu-lagu K-Pop pada masanya. Tantangan terberat IU saat itu bukan cuma berhadapan dengan girlband dan boyband generasi 2, tapi juga penggemar mereka yang fierce. Sadar pemilihan lagu debutnya 'terlalu serius', manajemen IU saat itu LOEN Entertainment lalu muncul dengan ide membuat sosok solois ini jadi cewek imut dan gemas lewat lagu-lagu seperti 'Boo', 'Well...', dan 'marshmallow'.

[Gambas:Youtube]

[Gambas:Youtube]

Usaha itu berhasil mencapai titik puncaknya ketika IU merilis lagu berjudul 'Nagging' yang dinyanyikan bersama Seulong 2AM sebagai soundtrack variety show We Got Married yang memang sedang populer-populernya saat itu. Lagu itu meroket di chart dan membawa efek domino buat perilisan IU selanjutnya. And the rest is history.

IU mulai dapat gelar Nation's Little Sister setelah perilisan 'Good Day' dari album REAL (2010) yang ikonik dan legendaris dengan nada tinggi 3 oktaf di jelang akhir lagu. Album Last Fantasy meluncur setahun kemudian dan 'YOU&I' jadi favorit pendengar musik domestik Korea Selatan. Lagu ini ada di semua chart terutama chart utama Melon. Lalu di tahun 2012 IU memasuki era usia 20an, meninggalkan usia belasan dengan merilis The Spring of Twenty. 'Every End of the Day' adalah lagu andalan di album ini tapi lagu b-side 'Peach' juga charted, jadi keduanya harus berkompetisi satu-sama lain dan IU tetap pemenangnya.

[Gambas:Youtube]

Diskografi IU kemudian berlanjut ke Modern Times (2013), CHAT-SHIRE (2015), Palette (2017), Love Poem (2016), dan LILAC (2021). CHAT-SHIRE menjadi titik penting dalam karier IU karena itu jadi album pertama yang dia produseri secara keseluruhan. IU nggak lagi 'manut kata-kata manajemen' tapi bebas buat menentukan arah musiknya sendiri. Sejak CHAT-SHIRE, pemilihan lagu-lagu yang ada di album IU jadi empat kali lipat lebih personal and it works. People love it!

Di album LILAC (2021), IU mengucapkan selamat tinggal buat era usia 20an dan bersiap memasuki usia 30an. The Winning (2024) is the child of that early 30s era for her. Terasa sekali ada yang berubah dalam musik IU di album ini meski fans akan tetap bisa mendengarkan warna yang familier dari album-album sebelumnya. The Winning juga menghadirkan lagu dengan berbagai genre yang bicara soal berbagai topik mulai dari cinta hingga pilihan buat menjalani hidup.

[Gambas:Youtube]

IU juga mengajak banyak orang buat berkolaborasi di album mini yang berisi 5 track ini yang menjadikan album mini keenam IU itu makin istimewa. Sebut saja DPR Ian (!!!!), Hyein NewJeans, V BTS, Tang Wei, hingga penyanyi senior Patti Kim. Ini album mahal!

Nah di K-Spotlight edisi pekan ini, detikpop akan mengajak kamu untuk mengulik album The Winning IU. Nantikan artikel-artikelnya di detikpop!

(aay/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO