Pop Photos
Gemulai Tari Topeng 'Klana Rangga Puspita'
Merayakan ulang tahun ke 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya meluncurkan program #GIK1Dekadeβ kado untuk sanggar. Program ini membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan konsep kreatif untuk mendapat dana pembinaan masing-masing sebesar Rp50.000.000. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, kini 10 sanggar terpilih telah mempertunjukkan karyanya di daerahnya masing-masing.
Padhepokan Seni Mangundharma melakukan pertunjukan Drama Tari Wayang Topeng MalangΒ βKlana Rangga PuspitaβΒ yang menjadi persinggahan keenam dari rangkaian persembahan karya 10 besar sanggar program #GIK1Dekade. Pertunjukan ini dilaksanakan pada 8 Maret 2024 pukul 19.30 WIB di Padhepokan Seni Mangundharma, Tumpang, Kab. Malang.
βKlana Rangga Puspitaβ berkisah tentang penyembah Klana Rangga, seorang penyembah Dewa Siwa yang berasal dari Bali, terpikat pada Dewi Munti, seorang Putri Raja Singosari (Prabu Amiluhur) yang sebenarnya sudah dijodohkan dengan Raja Blambangan.
Dramatari Wayang Topeng Malang βKlana Rangga Puspitaβ berlatarkan cerita cinta yang tidak direstui orang tua. Klana Rangga dan Dewi Munti melakukan kawin lari dengan cara bertemu di Goa Wukir Polaman dan pindah ke Bali.
Klana Rangga berasal Kerajaan Bali, sedangkan Dewi Munti yang berasal dari Kerajaan Singosari, perbedaan asal daerah ini menjadikan desain kostum pertunjukan bernuansa Bali dan Malang. Semua penari mengunakan properti topeng Malang, sedangkan kostum tokoh utama, yaitu tokoh Klana Rangga Puspita menggunakan kostum bernuansa Bali.Β
Penggunaan kostum Bali dipertunjukan wayang Topeng Malang merupakan hal baru. Namun, hal yang paling menantang adalah pembuatan kostum Kuda Sembrani. Selain kostum dan tata rias, koreografi serta musik dari pertunjukan ini juga disesuikan dengan cerita yang berlatarkan dua kerajaan lintas budaya, yakni Kerjaan Bali dan Kerajaan Singosari.
Padhepokan Seni Mangundharma (PSMD) adalah pusat untuk pelatihan dan pengembangan seni tari khususnya Topeng Malang. PSMD berlokasi di Tumpang, Kab. Malang, terdiri dari rumah induk berupa joglo, pendopo terbuka, amphiteater, dan ruang gamelan. Padhepokan Seni Mangundharma sudah mengabdi selama 34 tahun dan berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan keutuhan seni khas Malangan.
Padhepokan Seni Mangundharma pernah mendapat kunjungan oleh seniman muda teater se-Indonesia dalam acara Temu Seni Teater Monolog oleh Direktorat Musik dan Perfilman Kemendikbud RI. Padepokan ini juga sudah menerima banyak penghargaan serta aktif melakukan pertunjukan. Pertunjukan yang pernah dilakukan adalah antara lain Pagelaran Topeng Malangan Lakon Panji Reni (2020), Pagelaran Wayang Topeng Lakon Asmara Dahana (2019), Tari Topeng Dewi Ragil Kuning (2022).
Padhepokan Seni Mangundharma melangsungkan pertunjukan βKlana Rangga Puspitaβ di pendopo utama sanggar tersebut. Pendopo yang pernah terserang puting beliung perlu diperbaiki, mulai dari struktur hingga atapnya. Maka dari itu, dana yang didapat dari #GIK1Dekade dialokasikan untuk renovasi pendopo dan juga penunjang pertunjukan.
Pertunjukan Dramatari Wayang Topeng MalangΒ βKlana Rangga PuspitaβΒ merupakan kesenian tradisi yang ditata sesuai dengan standar manajemen pertunjukan. Pertunjukan ini menjadi karya yang mampu menarik perhatian masyarakat untuk mempertahankan kelestarian budaya, khusunya tari topeng. Perpaduan antara cerita latar Kerajaan Bali dan Kerajaan Singosari ini menggambarkan kayanya budaya dan tradisi yang ada di Indonesia.Β Cinta Budaya, Cinta Indonesia.









