Jejak Manusia Jawa, Kini Kembali
128 tahun berlalu, jejak Manusia Jawa kembali lagi ke Tanah Air secara resmi pada 17 Desember. Kini, empat temuan itu dipamerkan secara permanen di Museum Nasional Indonesia (MNI) mulai 18 Desember 2025. Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyebut empat temuan sebagai masterpiece.
"Ini koleksi Eugene Dubois paling penting dari 28 ribu koleksi lainnya," ucapnya di Museum Nasional Indonesia, Rabu (17/12).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat meresmikan pameran "Sejarah Awal" di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (17/12/2025). Museum dan Cagar Budaya (MCB) secara resmi membuka pameran "Sejarah Awal" yang menjadi penanda penting dalam penyampaian sejarah awal Nusantara Foto: Gilang Faturahman/detikfoto |
Perayaan 'homecoming of Java Man' pun berlangsung dalam pameran Sejarah Awal. Dalam narasi utuh yang mengajak publik buat menelusuri perjalanan panjang Nusantara dari kepulauan akibat geologi purba, kemunculan dan perkembangan kehidupan awal sampai hadirnya manusia dan kebudayaan awal sebelum tradisi tulis.
Apa saja yang ada dalam pameran Sejarah Awal?
Eksibisinya dibuka dengan bentang alam sejak masa prasejarah. "Koleksi Fauna yang bisa dilihat ada stegodon trigonochephalus, stegodon florensis, kura-kura laut raksasa, buaya purba, dan hewan purba lainnya," kata Menteri Fadli Zon.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat meresmikan pameran "Sejarah Awal" di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (17/12/2025). Museum dan Cagar Budaya (MCB) secara resmi membuka pameran "Sejarah Awal" yang menjadi penanda penting dalam penyampaian sejarah awal Nusantara Foto: Gilang Faturahman/detikfoto |
Ada temuan terakhir rock art namun sayangnya lukisan purba yang ada di Sulawesi belum bisa ditampilkan. "Tadi ada prasasti tentang berdirinya Sriwijaya, prasasti Gajah Mada, yang selama ini tidak pernah dipamerkan di Museum Nasional Indonesia, selama ini ada di storage, saya yang meminta ditampilkan agar publik punya akses," ucapnya.
Sang Manusia Jawa dalam Ruang Hitam
Dalam ruangan serba hitam yang kecil, temuan masterpiece itu diletakkan. Ada replika tubuh yang dibuat pihak museum membentuk dari temuan penting. Pada masanya, Eugene Dubois menemukan tengkorak, gigi geraham, dan tulang paha, serta kerang dari periode yang sama.
Homo Erectus di Museum Nasional Indonesia Foto: Dok.Kementerian Kebudayaan |
Koleksinya akan ditaruh permanen namun Fadli Zon menjanjikan sisa 28 ribu bakal ada juga yang diboyong ke Museum Sangiran.
"28 ribu koleksi, packaging harus hati-hati. Gak bisa ditumpuk, teknisnya akan dibicarakan kemudian karena butuh 6 kontainer besar," ucap Menteri Fadli Zon.
Upaya pemulangan berbagai benda sejarah yang dikoordinasi oleh tim repatriasi budaya sudah dimulai sejak awal kemerdekaan Indonesia. Tapi secara jumlah, dalam negoisiasi bersama Kementerian Kebudayaan adalah yang terbesar.
"Proses ini melalui dialog, proses, dan penelitian dengan peneliti kita dan Belanda, terutama sejarah temuan ini ditemukan. Proses akuisisi, ada provenence research yang juga jadi dasar. Tentu saja ada tim yang bertemu. Saya bertemu dengan Menteri Kebudayaan Belanda di bulan Mei atau Juni, September sudah ganti menteri tapi keduanya kooperatir sekali," pungkasnya.
(tia/pus)














































