Olafur Eliasson Ajak Pencinta Seni Menyelami Karyanya di Museum MACAN

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Pameran Seni Olafur Eliasson di Museum MACAN Jakarta
Foto: Dok.Gilang Faturahman/ detikFoto
Jakarta - Karya seni instalasi berskala besar ciptaan Olafur Eliasson menyambangi Jakarta tahun ini. Mulai esok, detikers yang suka banget sama karya seni bisa menyambangi pameran 30 tahun Olafur Eliasson berkarya yang mulai dibuka untuk umum di Museum MACAN.

Mengusung tema Olafur Eliasson: Your Curious Journey, seniman asal Islandia yang kini berdomisili di Berlin itu cerita pameran seninya ibarat sebuah perjalanan.

"Kamu pun punya perjalanan, entah kemarin, tadi malam atau tadi pagi kamu baru memutuskan untuk ke museum MACAN itu juga perjalanan. Pameran saya yang digelar di Taipei, Singapura, Auckland, dan itu juga journey dan bermula dari studio kecil saja di Berlin," katanya saat jumpa pers di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (28/11/2025).

Olafur menceritakan salah satu karyanya tentang kompas yang menggantung di ceiling area galeri. Menurutnya, kompas memberikan satu arah dan juga sebagai navigasi dari perjalanan.

"Kompas kasih kita space yang lebih besar. Jakarta sebagai satu space, dan inilah yang saya lakukan bareng tim. Kompas sebagai salah satu representasi, gimana menavigasikan perjalanan kita," terangnya.

Ia pun ngajak pencinta seni agar menyelami berbagai karya yang ditampilkan. Tanpa eling-eling konsep yang berat, Olafur juga bilang dalam salah satu seri karya Shadow House, ngajak buat main-main sama warna dan cahaya.

"Partisipasi audiensi itu sangat penting buat engage, tentu saja saya belajar fenomologi, sebab-akibat, dan konsekuensi melakukan sesuatu. Saya ingin kalian yang datang ke sini merasa engaged (terhubung)," tukasnya.

FYI, Olafur Eliasson dikenal luas atas karya-karyanya yang mengeksplorasi cara kita memahami lingkungan sekitar. Sejak 1997, ia telah memamerkan karyanya di museum-museum besar serta ruang publik di seluruh dunia.

Instalasinya mengubah hal-hal tak berwujud menjadi pengalaman inderawi, yang menajamkan kesadaran terhadap ruang, cahaya, dan gerak. Melampaui estetika yang memikat, praktiknya terhubung erat dengan audiens kontemporer melalui komitmen berkelanjutan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, menjadikan karyanya tidak hanya memukau secara visual tetapi juga relevan.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO