Festival Teater Indonesia Digelar 2 Tahun Sekali, Jadi Ruang Temu Pelaku Seni

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Festival Teater Indonesia 2025
Foto: Dok.Titimangsa
Jakarta - Jika Jakarta punya Festival Teater Jakarta (FTJ) yang berusia 52 tahun, maka Indonesia punya festival serupa dengan skala yang lebih besar. Titimangsa bekerja sama dengan PENASTRI (Perkumpulan Nasional Teater Indonesia) dan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan menggelar Festival Teater Indonesia.

Tahun ini, jadi gelaran perdana yang digelar di empat kota yakni Jakarta, Medan, Palu, dan Mataram. Ruang kreatif yang mempertemukan para pelaku seni teater di seluruh Indonesia ini rencananya bakal jadi event dua tahun sekali.

"Penginnya memang dua tahun sekali. Memang cita-citanya ingin mencari dan memetakan DNA FTI, apa yang mereka anut sampai memunculkan satu karya, itu sedang dicari untuk kemudian membangun FTI-FTI selanjutnya," ungkap Direktur FTI, Pradetya Novitri saat jumpa pers di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/11/2025).

Menurut Tya, tahun depan mereka merencanakan buat menggelar lokakarya dan workshop dan baru di tahun mendatang untuk penyelenggaraan.

Penggagas FTI, Happy Salma ngaku membuat festival teater dengan skala se-Indonesia penuh tantangan dan perjuangan yang berat. Teater yang punya lintas disiplin dan medium, punya satu tujuan mulia demi terselenggaranya FTI.

"Jangka panjangnya karya ini menimbulkan solidaritas batin antar manusia, bukan cuma pelaku teaternya, pihak organisasi dengan pemerintah. Semua punya sama-sama solidsaritas itu, jangka panjang dan pendek, yang menuju ke sana, kita mencari bersama-sama," katanya.

"Kita gak punya contoh dan blue print bersama-sama, semua punya kapasitas yang sama untuk menyampaikan gagasan dan pandangan-pandangannya," tukasnya.

Di edisi pertamanya, sebanyak 20 kelompok teater bakal mengadaptasi karya sastra yang jadi naskah dan pijakan utamanya. Mengusung tema Sirkulasi Ilusi, FTI bakal menyatukan pengetahuan, inovasi sampai imajinasi ada di ruang kreatif terbaru.

"Dari teks karya sastra jadi panggung dan bergerak lagi, dari seniman ke penontonnya, lalu ke publik. Ada banyak pengalaman dan metode kerja yang bisa dibagikan. Di sirkulasi ke setiap wilayah, poinnya gerakan ini gak cum apertunkjukan aja tapi juga interaksi antara seniman dan publik," pungkasnya.

Pentas teater alih wahana karya sastra Indonesia di panggung FTI akan dilaksanakan di Auditorium RRI, Medan (1-3 Desember 2025), Gedung Kesenian Palu, Palu (6-8 Desember 2025), Taman Budaya NTB, Mataram (10-12 Desember 2025), dan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta (14-16 Desember 2025).




(tia/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO