Festival Teater Indonesia (FTI) siap unjuk gigi menampilkan 20 pertunjukan di empat kota Tanah Air mulai Desember 2026. Uniknya, ajakan buat nonton teater dan 90 menit tanpa gawai membahana saat jumpa pers FTI yang digelar hari ini.
Direktur Festival Teater Indonesia, Pradetya Novitri, cerita pihak penyelenggara ingin ngajak penonton dari usia berapapun buat fokus nonton teater.
"90 menit tanpa gawai, gak lama kok. Karena beneran cuma nonton teater 90 menit dan tanpa ada handphone selama pertunjukan, ajakan itu yang kami mau bilang sama teman-teman penonton," kata Pradetya saat jumpa pers di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).
Titimangsa bersama PENASTRI (Perkumpulan Nasional Teater Indonesia) menggelar FTI di empat kota yakni Jakarta, Medan, Palu, dan Mataram. Empat kota itu dipilih sebagai ruang untuk berekspresi bagi 20 kelompok teater yang lolos seleksi open call (undangan terbuka).
Menurut Tya, 20 kelompok teater itu berasal dari 25 provinsi yang ada di Indonesia dengan latar belakang dan kebiasaan yang berbeda. Dengan 9 kurator yang tersebar, pihaknya gak membuat semuanya seragam.
"Kami gak mencoba buat sama ya, harus begini atau begitu, kami mencari dan mengambil kekuatan dari wilayah tersebut. Apa yang dibutuhkan dari wilayah tersebut, misalnya saja di Medan kan butuh pengetahuan manajemen teater makanya dibuat workshop produksi," kata Tya.
Lain halnya dengan lokasi di Palu. Di sana bakal membahas workshop karya sastra jadi naskah teater.
"Dari penampil, ketika kami bilang open call juga mengajak karya sastra dari wilayah mereka masing-masing untuk men-capture, jadi nanti pentasnya akan menemukan karya sastra Indonesia dan juga potret yang ada di wilayah masing-masing," tegasnya.
Pentas teater alih wahana karya sastra Indonesia di panggung FTI akan dilaksanakan di Auditorium RRI, Medan (1-3 Desember 2025), Gedung Kesenian Palu, Palu (6-8 Desember 2025), Taman Budaya NTB, Mataram (10-12 Desember 2025), dan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta (14-16 Desember 2025).
Berikut daftar penampil di setiap kota titik temu Festival Teater Indonesia:
Medan: Bali Eksperimental Teater (Jembrana, Bali), Luna Vidya/Storytelling Academy (Makassar, Sulawesi Selatan), Porman Wilson Manalu (Medan, Sumatera Utara), Stage Corner Community (Tangerang, Banten), dan Teater Kurusetra (Bandar Lampung, Lampung).
Palu: Insomnia Theater Movement (Lombok Barat, NTB), Komunitas Sakatoya (DI Yogyakarta), Lentera Silolangi (Palu, Sulawesi Tengah), Studiklub Teater Bandung (Bandung, Jawa Barat), dan Tilik Sarira Creative Process (Sukoharjo, Jawa Tengah).
Mataram: Dexara Hachika (Pontianak, Kalimantan Barat), Nara Teater (Flores Timur, NTT), Sanggar Budaya Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), Teater Lho Indonesia (Mataram, NTB), dan Yeni Wahyuni (Padang Panjang, Sumatera Barat).
Jakarta: Andi Bahar Merdhu (Gowa, Sulawesi Selatan), Bengkel Seni Embun (Ambon, Maluku), Rumah Kreatif Suku Seni Riau (Pekanbaru, Riau), Serikat Teater Sapu Lidi/Ramdiana (Syiah Kuala, Banda Aceh), dan Teater Kubur (Jakarta Timur, DKI Jakarta).
Simak Video "Video POV Nonton Teater Gratis 'Mat Jabo' di Gedung Kesenian Jakarta "
(tia/wes)