Gelaran House of Indonesiana (HOI) digelar pertama kalinya di Lotte Mall, Jakarta. Kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea bersama Korea Creative Content Agency (KOCCA).
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha mengatakan kolaborasi lintas budaya jadi kekuatan ekonomi dan bentuk diplomasi yang efektif.
"Melalui House of Indonesiana, kita ingin memperkuat talenta kreatif Indonesia agar bisa bersaing secara global dan bawa budaya bangsa," katanya dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (16/10).
Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Soo-deok, mengatakan lewat program ini pihaknya bakal mendukung ekonomi industri kreatif Indonesia.
"Ke depannya program ini bakal diperluas dengan pembukaan pusat-pusat pelatihan baru di Jambi, Cirebon, Badung (Bali), Sikka (Nusa Tenggara Timur), agar mendukung talenta muda Indonesia di bidang animasi, film dokumenter, konten daring, dan konten edukasi seni budaya," terangnya.
Nantinya, House of Indonesiana akan memproduksi konten kreatif yang gabungkan kekayaan budaya Indonesia dengan keunggulan industri kreatif Korea. Ada pelatihan di bidang animasi, film dokumenter, konten mobile, dan konten pendidikan seni-budaya.
Di Jakarta, sebanyak 480 peserta telah menghasilkan 8 episode animasi. Di Makassar, ada 45 peserta memproduksi 1 film dokumenter bertema budaya lokal. Programnya bakal diperluas ke empat kota lainnya pada 2026.
Simak Video "Video Sederet Warisan Budaya RI yang Diajukan ke UNESCO 2026"
(tia/tia)