Alasan Masashi Kishimoto Buat Villain di Naruto Gak Sepenuhnya Jahat

Masashi Kishimoto, terkenal banget sering bangun situasi rumit dan diperanin villahin tapi juga sosok yang empatik. Salah satu karakter yang dibangun adalah Sasori si Pasir Merah.
Sasori dikenal sebagai ninja tingkat S yang dikenal licik. Ia sering pakai boneka yang ditakuti selama Perang Shinobi ketiga. Salah satu kekuatannya bisa mengubah pasir jadi merah dengan darah.
Mengapa Masashi Kishimoto sering banget bikin karakter yang kompleks? Dalam sebuah wawancara, ia ungkapin alasannya.
Masashi Kishimoto bilang selalu mencoba menulis penjahat yang empatik dengan asal-usul yang nyata.
"Dalam chapter pertama Naruto, saya sudah berbicara tentang perebutan kekuasaan, politik, dan proyek utama tiga karakter besar. Tapi yang menarik buat saya bukanlah tujuan akhirnya," katanya dilansir dari Screenrant.
Omongan Kishimoto masih berlanjut, "Tapi bagaimana mereka mencapai tujuan itu pada awalnya. Bagaimana mereka bertindak seperti itu? Saya sangat menyukai proses psikologis ini, saya pikir pembaca seperti saya, mereka ingin mengerti."
"Jadi, saya berbicara tentang tempat karakter tersebut tumbuh, alasan di balik tindakan mereka. Saya mencoba membuat pembaca merasa empati terhadap karakter yang tampak jahat pada pandangan pertama," terang Kishimoto.
Dalam kebanyakan serial manga shonen, musuh adalah kejahatan utama. Dia gak bisa diajak bicara dan berbuat jahat sesuka hatinya.
Bahkan secara terang-terangan, ia bikin karakter Sasori sebagai anak yatim-piatu yang orang tuanya dibunuh oleh White Fang dari Konoha. Saat Konohagakure berperang melawan desa lain, Sasori jadi contoh penjahat yang empati.
(tia/wes)