Indonesia Menari 2025 Siap Menghentak 11 Kota di 12 Oktober

Acara yang diinisiasi oleh Indonesia Kaya sejak 2012 ini bermula dari ajakan gerakan menari bersama di dalam mal yang memadukan gerakan tari tradisional dan modern.
Program Manager Indonesia Kaya, Billy Gamaliel, cerita penyelenggaran offline terakhir kalinya di 2019 sebelum pandemi menghadang. Pada 2021 sempat digelar namun memilih untuk virtual.
"2019 kemarin ada di 7 kota, 2020 vakum, 2021 sempat virtual, dan 2022 sampai 2024 vakum dan baru kembali hadir tahun ini. Kalau ditanya apa yang membedakan tahun ini kotanya lebih banyak, ada 11 kota. Awalnya mau 12 kota di Bali tapi bulan lalu banjir Bali dan kami melihat kondisinya, memutuskan membatalkan. Di 11 kota lainnya tetap dijalankan," katanya saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Selasa (30/9).
Menurut Billy, tahun ini ada 35 ribu peserta yang mendaftar di 11 kota. Nantinya akan diseleksi sampai sesuai kuota sekitar 9.000.
"Secara demografi yang mendominasi untuk usia 21 sampai 35 tahun yang paling banyak. Beda tipis angkanya sama yang 12-18 tahun, kita memang inklusif (artinya buat perempuan dan laki-laki sama saja), asalkan masih bisa menari," ucapnya.
Billy juga gak nyangka banyaknya pendaftar di tahun ini. Bahkan ada salah satu peserta yang berusia 3 tahun dan di atas 65 tahun.
![]() |
"Harapan kami memang Indonesia Menari ini jadi wujud nyata kebersamaan dan kecintaan kita sebagai masyarakat. 9.000 peserta yang mengikuti jadi wujud optimisme bahwa budaya Indonesia bisa terus dilestarikan dan mengikuti perkembangan zaman," terang Billy.
11 kota penyelenggaraan Indonesia Menari di antaranya di Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Palembang, serta kota-kota baru seperti Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang. Tahun ini, Indonesia Menari hadir dalam tarian kelompok yang terdiri dari 5 sampai 7 orang.
Koreografi tarian dibuat oleh koreografer bathara Saverigadi Dewandoro yang juga juara Indonesia Mencari Bakat dan Gold Medals Cabor Traditional Dance Sport di PON 2024. Tariannya diiringi oleh medley lagu-lagu daerah yang diaransemen oleh Alffy Rev.
![]() |
"Tantangan buat koreografi tahun itu menyederhanakan. Versi kelompok dan tunggal tentunya beda. Saya juga dituntut harus membedakan frasa dari daerah ke daerah, dari gerak Jawa Tengah gimana, Jawa Barat yang dipilih gimana. Memilahnya yang akhirnya jadi menantang buat kita, detail kecil untuk bisa diikuti oleh penari." ucap pria yang akrab disapa Ara.
Selama 1 bulan dan empat kali revisi, ia membuat tarian yang bakal ditarikan oleh para peserta. Sementara itu, Alffy Rev memadukan 8 lagu daerah dengan sentuhan masa kini, di antaranya Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara, Kicir-Kicir dari DKI Jakarta Cing Cangkeling dari Jawa Barat, Anging Mamiri dari Sulawesi Selatan, Rek Ayo Rek asal Jawa Timur, Indung-Indung asal Kalimantan Timur, Si Patokaan asal Sulawesi Utara, dan Rasa Sayange dari Maluku.
Dari 11 kota, ada 12 juri yang menyeleksi. Mereka adalah Hartati, Reza Muhammad, Nungki Kusumastuti, Ufa Sofura, Takako Leen, Rianto, Gianti Giadi, Rosmala Sari Dewi, Bathara Saverigadi Dewandoro, Maria Darmaningsih, Eko Supriyanto dan Didik Nini Thowok.
(tia/wes)