Panggung Alice in Wonderland Siap Membius Pencinta Balet 14 September

Cerita Alice in Wonderland diadaptasi dari kisah klasik karya penulis Inggris Lewis Carroll. Karya yang masuk ke dalam sastra klasik ini pertama kali terbit pada 1865 dan sudah bebas diadaptasi ke bentuk apapun.
IDCO yang mewadahi seniman tari di Jakarta setiap tahunnya konsisten menggelar seni pertunjukan. Tahun ini, Alice in Wonderland dipilih dengan berbagai pertimbangan.
Salah satu koreografer Alice in Wonderland, Michael Halim cerita kisahnya bakal 'agak' berbeda dari karya klasik aslinya.
"Pentasnya basic-nya adalah balet tapi dikolaborasikan dengan tari kontemporer, neo-klasik, dan hip-hop," ucapnya saat diwawancarai redaksi detikpop, Jumat (29/8).
Michael Halim gak sendirian dalam membuat koreografi Alice in Wonderland namun bersama dengan dua koreografer lainnya yakni Soraya dan Michael Randy Halim.
Di pentas IDCO kali ini, bakal menampilkan dua babak dengan ending yang berbeda.
"Sebenarnya memang ceritanya kan Red Queen terobsesi dengan warna merah, jadi pas dibuatkan topi warna-warni, dia gak suka dan marah. Mad Heather pun dipenjara, tapi endingnya selamat semuanya dan ada akhir party yang colourful."
Pentas yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) bakal digelar dua kali show pada pukul 13.00 dan 17.30 WIB. Siap terbius dengan aksi tari musikal khas IDCO?
(tia/wes)