.webp)
Line-Up Pengisi Acara di Ubud Writers and Readers Festival 2025
Mengusung tema Aham Brahmasmi - I am the Universe, para bintang sastra ini akan menggali jalinan erat antara diri dan semesta melalui percakapan dan diskusi panel, makan siang sastra, pertunjukan musik dan pentas puisi, peluncuran buku hingga lokakarya.
Salah satu line-up terpenting adalah penulis India sekaligus aktivis hak-hak perempuan Banu Mushtaq, yang debut kumpulan cerpen Heart Lamp-nya meraih kemenangan bersama penerjemahnya, Deepa Bhasthi.
Ada juga pemenang International Booker Prize 2024 untuk Kairos novel tentang kejatuhan Jerman Timur yang ditulis sama Jenny Erpenbeck.
Gak cuma itu saja, festival ini juga nampilin novelis Mesir-Kanada Omar El Akkad, penulis Jepang Shiori Itō, seorang penyintas kekerasan seksual yang menjadi wajah gerakan #MeToo di Jepang. Serta jurnalis Lebanon-Australia Antoinette Lattouf.
Sejarawan dan penulis asal Belgia David Van Reybrouck yang diakui luas lewat buku Revolusi. Penulis best seller asal Inggris William Dalymple bakal mengulas novel terbarunya The Anarchy yang menelusuri kebangkitan East India Company.
Nah, dari penulis Tanah Air ada jurnalis dan novelis Leila S Chudori bersama pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 Sasti Gotama.
Ada juga penulis pendatang baru seperti Ray Shabir dan Hamzah Muhammad, yang bersama novelis Bali Ni Made Purnama Sari, akan mengeksplorasi gelombang baru penyair yang tengah mengubah bentuk, bahasa, dan media.
Salah satu sesi menarik adalah Where the Land Knows My Name: Stories from Papua, penulis Topilus B. Tebai, Enda Kaban, dan Rossy You akan berbagi pandangan masyarakat Papua tentang tanah.
Sorotan lainnya dari program adalah The Making of an Anthology: Stories from the Islands. Program ini menampilkan penulis baru Annisa Ivana, salah satu dari sepuluh penulis Indonesia berbakat yang terpilih dari 647 peserta program mentoring Festival.
Ia bakal hadir bareng ko-kurator program Ratih Kumala dan Nazerene Abu Bakar, Wakil Presiden Penguin Random House SEA. Tahun ini, Penguin
Random House SEA bekerja sama dengan Festival untuk menerbitkan antologi tersebut.
Selama 7 hari yang istimewa, UWRF siap menyajikan beragam acara diskusi yang bakal disukai pencinta buku Tanah Air.
(tia/dar)
