.webp)
Nyai Ontosoroh, Annelies hingga Minke Hidup Lagi di Bunga Penutup Abad
Produksi yang ke-88 dari Titimangsa ini sebelumnya sukses diselenggarakan pada 2016, 2017, dan 2018. Kini, kembali hadir dengan pembaharuan yang bakal memanjakan mata pencinta seni.
"Semangat kami masih sama, seperti tahun-tahun sebelumnya, dan banyak wajah baru yang mendukung. Ini adalah kerja bersama yang membentang waktu, pikiran, dan momentum yang luar biasa penting untuk dicatat," ungkap produser Happy Salma dalam jumpa pers di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Jumat (15/8/2025).
Kisah Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies bakal dihidupkan lagi ke atas panggung. Naskah yang diadaptasi dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, jadi pertunjukan buat menandai 100 tahun kelahiran sang sastrawan besar.
Nah, di pementasan tahun ini ada yang spesial loh, detikers. Sutradara Wawan Shofwan memasukkan satu peristiwa yang jadi adegan penting dalam naskah Bunga Penutup Abad.
Menurut Wawan, ada cerita yang diperbaharui dan bisa menjadikan nuansa lain.
"Saya kembali ke Bunga Penutup Abad, tentang Annelies, saya merasa ada sesuatu yang bisa sangat kuat. Ada satu fragmen saat Annelies diperkosa oleh kakak kandung, supaya ada sesuatu yang baru. Itu yang buat Annelies rapuh banget dan merasa banget butuh seseorang untuk menggantungkan dirinya dan memegangnya agar kuat," sambungnya.
Peristiwa itu diakui Wawan gak dituturkan Annelies secara langsung, cuma dari sudut pandang dokter yang memeriksa kekasih Minke.
"Ada sesuatu yang berubah dengan anak ini, titik inilah jadi simbol Annelies, mengapa dia sangat rapuh dan memilih ketergantungan pihak-pihak lain. Adegan baru yang memperkuat secara struktur cerita," terangnya.
Buat detikers yang kangen dengan cerita Minke, Nyai Ontosoroh, dan Annelies, karakter yang diperankannya agar berbeda. Jika sebelumnya Marsha Timothy jadi Nyai Ontosoroh, maka Happy Salma kembali memerankannya.
Aktor Reza Rahadian tetap kembali jadi Minke, Chelsea Islan sebagai Annelies, Andrew Trigg sebagai Jean Marais, dan Sajani Arifin sebagai May Marais.
(tia/dar)
