Pentas Mencari Semar Teater Koma Sentil Isu Teknologi AI

Produser dan sutradara Teater Koma, Rangga Riantiarno, menyentil isu teknologi khususnya Artificial Intelligence (AI).
"Aku merasa dunia makin kecil ya, banyak hal terjadi di luar sana dan bisa berpengaruh secara langsung sama kita warga Indonesia. Gimana kalau generasi sekarang makin nurut aja sama apa yang dikasih HP atau teknologi," tuturnya ketika jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Kamis (31/7/2025).
Dekatnya dengan teknologi khususnya AI, seperti gak ada referensi lainnya.
"Kekhawatiran saya lebih apa yang terjadi di generasi masa depan, pendapat ahli diragukan, mereka lebih percaya pada apa yang dipegang atau HP. Yang paling menyeramkan dibandingkan hal lain. Mudah-mudahan generasi baru gak seperti itu ya," katanya.
Tapi Rangga sembari berkelakar ngomong, lakon Mencari Semar tetap ditampilinya secara jenaka seperti ciri khas Teater Koma pada umumnya. Ia kasih perumpamaan, 'Kalau Semar ketemu robot gimana ya'.
"Kadang-kadang ada tren yang bikin khawatir, pakai AI buat nanya ketika lama-lama manusia jadi robot. Ada tokoh bijak seperti Semar yang kasih nasihat atau suara hati hilang," ungkapnya.
Uniknya, pentas Teater Koma bakal hadirin tata panggung modern dan visual yang kaya imajinasi. Di bawah arahan Deden Bulqini sebagai skenografer, pentas Mencari Semar bakal gabungin set panggung futuristik, tata cahaya, elemen multimedia, dan proyeksi visual interaktif.
(tia/pus)