Perjalanan Panjang Novel Laut Bercerita hingga Cetak Ulang ke-100

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Peluncuran Novel Laut Bercerita Cetak Ulang ke-100
Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Leila S Chudori bukan sembarang nama di industri buku Tanah Air. Perempuan bernama lengkap Leila Salikha Chudori itu awalnya bekerja sebagai wartawan di TEMPO hingga sekarang dikenal sebagai sastrawan yang melegenda.

Bermula dari Malam Terakhir yang ditulisnya saat masih mahasiswi pada 1989, 9 dari Nadira pada 2009, novel Pulang di tahun 2012, Laut Bercerita pada 2017 hingga Namaku Alam di tahun 2024, karya-karyanya sarat kritik sosial dan politik pada masanya.

Dari semua buku-buku yang ditulisnya, Laut Bercerita punya perjalanan panjang yang kini mencapai cetak ulang ke-100. Novelnya baru berusia sewindu, namun sudah diadaptasi ke film pendek yang diperankan oleh Reza Rahadian dan Dian Sastrowardoyo.

Editor Senior di Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Christina Maria Udiani, bilang Leila S Chudori boleh merencanakan ending-nya seperti apa.

"Dia adalah dewa bagi ceritanya sendiri. Mba Leila gak merencanakan bukunya akan sejauh apa (sampai cetak ulang ke-100)," ungkapnya saat media gathering di Gramedia Jalma, kawasan Blok M, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/7/2025).

Sejak awal terbit pada 2017 sampai Desember 2021, Laut Bercerita cetak ulang yang ke-25. Setahun berikutnya naik menjadi ke-53, di tahun 2023 naik lagi jadi ke-68.

"Sepanjang Desember 2023 sampai 2024 naik lagi jadi 85. Di Januari 2025 landai, tapi bulan Februari ngebut banget. Ada narasi sejarah melawan lupa," katanya.

Leila S Chudori juga ngaku ada letupan-letupan yang buat bukunya laris manis di pasaran. Ia juga gak tahu kalau setiap bulan bakal cetak ulang.

"Letupan itu akhir-akhir ini, yang buat saya sebagai penulis antara wah senang juga, ada rasa worry about this gonna happen. Yang jelas saya ngobrol dengan orang-orang di industri buku luar negeri, mereka kaget bilang 'wah gile yang ke-100'," sambungnya.

Setiap bulan, Laut Bercerita bisa naik cetak sampai 5.000 eksemplar. Angka penjualan bukunya pun sampai 500 ribu eksemplar.

"Saya sangat gembira dan terkejut. Kami sama-sama ya, di awal tahun sudah 80 lalu (cetak ulang) 81. Oh mungkin Desember ya cetak ulang yang ke-100, santai aja. Kok 90, 91, saya pikir September malahan gak tahunya di pertengahan tahun," kata Leila tertawa.

"Agak grabag grebug sih, sesuatu yang tidak direncanakan sekarang jadi kejutan yang menyenangkan dan perlu dirayakan. Hal paling penting buat saya, juga diapresiasi pembaca," tukasnya.

Profil Leila S Chudori

Bagi detikers yang belum tahu nama Leila S Chudori. Purnakarya jurnalis TEMPO dan penulis yang menerbitkan cerpen, novel, dan skenario drama televisi itu merilis Laut Bercerita yang ceritain tentang para aktivis yang diculik tahun 1998 dan belum kembali hingga kini.

Pada 2020, Laut Bercerita diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh John H. McGlynn menjadi The Sea Speaks His Name dan diterbitkan oleh Penguin Random House South-east Asian (S.E.A).

Novel Laut Bercerita memperoleh Penghargaaan S.E.A. Writers Award 2020 dan IKAPI Award sebagai Book of the Year tahun 2022.




(tia/mau)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO