Mangaka Black Lagoon 15 Tahun Depresi karena Garap Komik

Rei Hiroe cerita kondisi mentalnya terguncang saat lagi garap Arc Roberta Revenge. Alur cerita terpanjang dalam sejarah komik Black Lagoon yang juga disebutnya sebagai karya terbaik.
Ditambah dengan ayahnya yang meninggal dunia. "Saya gak berpikir hal itu mempengaruhi saya secara mental, tapi kayaknya kerusakannya jauh lebih besar dari yang saya duga," kata Rei Hiroe dilansir dari Comic Natalie, Rabu (25/6/2025).
Ia ngaku stres saat bikin Arc Roberta Revenge dan kematian ayahnya jadi salah satu penyebab depresi belasan tahun tersebut. Di tengah kondisi itu, ia ngaku gak bisa buat komik lainnya lagi.
Rei Hiroe cuma bisa bikin spin-off atau cerita sampingan Black Lagoon. "Saya gak tahu alasan pastinya, tapi mengerjakan manga jadi makin sulit. Saat saya ingin mulai project berikutnya, tangan saya berhenti," tegasnya.
Editor Akinobu Natsume, juga cerita titik kritis dari sang komikus di masa lalu. Naskahnya tertunda hingga ia sambangi rumahnya.
"Saat saya melihat wajahnya, saya bisa melihat Hiroe sensei (guru) frustasi," ucapnya.
Rei Hiroe juga nimpali kondisi yang gak enakin saat penggemar melihatnya di berbagai konvensi internasional. Ia terlihat baik-baik saja saat bicara di atas panggung.
"Kasus saya bukan saya gak dapat lakuin semuanya, saya cuma gak dapat duduk di meja lalu menggambar manga. Saya minum obat selalu agar bisa beraktivitas dan berfungsi normal. Kalau saya lupa, saya gak dapat tidur dan suasana hati saya menurun. Saya juga akhirnya nerima kalau harus minum obat terus agar bisa beraktivitas," tukasnya.
Seri manga Black Lagoon yang jadi salah satu seinen legendaris Jepang terbit sejak 2002 dan terjual lebih dari 9,8 juta eksemplar. Seri ini telah dilisensikan di Amerika Utara oleh VIZ Media, dan adaptasi animenya juga tayang di layanan streaming Crunchyroll.
(tia/aay)