Metode Artistik Eko Nugroho hingga Obin Dibongkar dalam Culture by Design

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Eko Nugroho dalam Series Culture by Design
Eko Nugroho dalam series Culture by Design. Foto: Courtesy of ABC Australia
Jakarta - Siapa sih yang nggak kenal dengan Eko Nugroho? Sejak awal berkarier sebagai seniman, ia juga dikenal sebagai pegiat komunitas komik Daging Tumbuh. Eko mulai mencetak komik independen sampai sekarang berpameran di berbagai negara.

Dalam series Culture by Design yang segera tayang di ABC Australia, Eko Nugroho memperlihatkan prosesnya berkarya. Di studio yang ditempatinya sejak tahun 2011, Profesor Anthony Burke sebagai host menanyakan dari mana inspirasinya dalam berkaryanya.

"Seni itu fleksibel. Semuanya terjadi dari rumah, dari lingkungan di sekitar rumah, dan apa yang terjadi di Indonesia," kata Eko dalam series Culture by Design.

Menurut Eko, desain adalah ibu dari semua kesenian. Di manapun kesenian itu berada, desainlah yang menyatukan semuanya.

"Pelaku kesenian bersatu dengan ide mereka. Buat saya, semuanya jadi satu kesatuan dalam bentuk komunikasi yang nggak lepas dari seni, pelaku seni, dan pelaku desain itu sendiri," terangnya.

Eka Nugroho berkarya mulai dari komik, merambah ke print, drawing, bordir sampai melukis di atas kanvas dan tembok. Persoalan sehari-hari juga muncul dalam karya seninya.

Eko juga pernah mewakili Indonesia di Venice Art Biennale sampai residensi di dengan SAM Art Projects Paris yang dikuratori antara lain oleh Hans-Ulrich Orbist, karya-karya dibuat Eko dari berinteraksi dengan masyarakat Paris sambil membuat snapshot dengan bersepeda keliling kota itu.

Baginya, berkesenian juga adalah kehidupannya. "Hidup saya adalah seni, dan seni adalah hidupku. Kalau kita percaya sesuatu, maka itulah kehidupan kita, dan selamanya bakal berkesenian," tuturnya.

Sama halnya dengan Josephine 'Obin' Komara. Sejak 1986, Obin mendirikan rumah mode Bin House yang ada di Menteng, Jakarta Pusat. Perempuan yang telah melanglang buana dengan kain rancangannya selalu mengaku sebagai 'tukang kain'.

"Saya ini bukan desainer tapi tukang kain. Dalam otak saya, kain tipis bisa jadi sesuatu yang berharga. Ini hidup kita, kalau kita berhenti maka akan mati. Ini adalah hidup, bukan pekerjaan," terangnya usai screening.

Series Culture by Design menampilkan seniman multidisiplin Eko Nugroho yang telah melanglang buana, seniman keramik asal Yogyakarta Dyah Retno Fitriani, Josephine 'Obin' Komara dari ranah tekstil, Rinaldy Yunardi dari fashion.

Ada juga Hadassah Daniarto yang berasal dari arsitektur berkelanjutan, Kali Sari si pembuat Sarawati Papers, Alvin Tjitrowirjo dari furniture, Elora Hary sebagai arsitek, Erin Dwi Azmi dari desainer grafis, Singgih Susilo Kartono yang terkenal membuat sepeda bambu, dan Oleh Realrich Sjarief dari arsitek.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO